Putra Mahkota Uni Emirat Arab UEA Sheikh Mohammed bin Zayed MBZ Ditunjuk Presiden Baru

15 Mei 2022, 09:00 WIB
Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan menerima penghormatan saat pemakaman sang ayah, di Abu Dhabi. /Foto: via REUTERS/SHEIKH MOHAMMED BIN RASHID AL MA/

 

PORTAL LEBAK - Pemimpin Uni Emirat Arab, Sheikh Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan Mohammed bin Zayed al Nahyan, terpilih sebagai presiden negara Teluk Arab.

Keputusan dibuat oleh dewan tertinggi pemerintah federal pada Sabtu, memperketat cengkeramannya pada produsen minyak OPEC dan peran penting di kawasan itu.

Dia menjadi presiden pada saat hubungan lama antara Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat tegang, karena Amerika Serikat dianggap tidak peduli dengan keamanan sekutu regionalnya.

Baca Juga: Nama MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed Diabadikan Jadi Jalan Layang Tol Jakarta-Cikampek II

Teluk dan negara-negara Barat mencari dukungan dari kawasan untuk membantu mengisolasi Rusia dalam konflik Ukraina.

"Kami mengucapkan selamat kepadanya dan berjanji setia kepadanya, serta kepada rakyat kami," kata penguasa Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid al Maktoum, yang juga wakil presiden dan perdana menteri Uni Emirat Arab.

Sang pemimpin yang kerap disebut MbZ (61) telah memegang kekuasaan di belakang layar selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Meski Gencar Serangan Rudal dari Milisi Houthi, Turis Tetap Liburan Membanjiri Uni Emirat Arab

Dia juga memimpin reorganisasi Timur Tengah, yang telah menciptakan poros anti-Iran baru dengan Israel.

UEA merupakan pusat perdagangan dan pariwisata, juga telah memperdalam hubungan dengan Rusia dan China.

Pada saat ibu kota politik Washington dengan Abu Dhabi dan Riyadh telah terkikis oleh perbedaan atas perang Yaman, kondisi Iran dan AS dalam penjualan senjata.

Baca Juga: TXT Tunjukkan Bersahabat Bersama Idolanya Melalui Tantangan TikTok Good Boy Gone Bad atau GbGb

“Mohammed bin Zayed telah menetapkan tidak hanya arah masa depan untuk UEA tetapi juga sebagian besar Teluk dalam pendekatannya terhadap pembangunan negara dan proyeksi kekuatan,” kata Kristin Diwan, sarjana penduduk senior di Institut Negara Teluk Arab di Washington.

"Arah masa depan di bawahnya ditetapkan dan dicerminkan oleh para pemimpin Teluk lainnya yang mengadopsi diversifikasi ekonomi yang dipimpin negara dan berorientasi global."

Pemerintahan Biden telah bergerak untuk memperbaiki hubungan dengan kelas berat minyak Arab Saudi dan UEA.

Baca Juga: Dua gol Kane bawa Tottenham menang atas Arsenal di Liga Premier

Keduanya menolak untuk memihak dalam konflik RusiaUkraina dan menolak seruan Barat untuk memompa lebih banyak minyak guna membantu menjinakkan harga minyak mentah.

Presiden Joe Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa dia berharap dapat bekerja dengan Sheikh Mohammed.

"untuk membangun dari fondasi yang luar biasa ini untuk lebih memperkuat ikatan antara negara dan rakyat kita," ujar Joe Biden.

Baca Juga: Perompak Bersenjata Tembak Seorang ABK di Perairan Sungai Kapuas, Dua Ditangkap dan Satu Masih Buron

Wakil Presiden Kamala Harris akan memimpin delegasi AS ke UEA pada hari Senin untuk menyampaikan belasungkawa setelah kematian Khalifa.

Kamala dilansir PortalLebak.com dari Reuters, juga akan bertemu dengan MbZ, kata sekretaris pers Kirsten Allen.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Israel Isaac Herzog akan tiba pada hari Minggu.

MbZ sebagai presiden tidak akan mengakibatkan UEA memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat atau mitra Barat lainnya.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler