Amerika Serikat Tidak Dapat Mengonfirmasi Klaim Rusia soal Penggunaan Rudal Hipersonik

- 22 Maret 2022, 11:36 WIB
Seorang penerbang memeriksa jet tempur MiG-31 Angkatan Udara Rusia sebelum penerbangan dengan rudal hipersonik Kinzhal selama latihan di lokasi yang tidak diketahui di Rusia, dalam gambar diam yang diambil dari video yang dirilis 19 Februari 2022.
Seorang penerbang memeriksa jet tempur MiG-31 Angkatan Udara Rusia sebelum penerbangan dengan rudal hipersonik Kinzhal selama latihan di lokasi yang tidak diketahui di Rusia, dalam gambar diam yang diambil dari video yang dirilis 19 Februari 2022. /Foto: via REUTERS/Handout /

PORTAL LEBAK - Pejabat militer Amerika Serikat tidak dapat secara independen mengkonfirmasi atau membantah klaim Rusia, akhir pekan lalu, bahwa mereka menembakkan rudal hipersonik ke sasaran di Ukraina.

Namun penggunaan senjata semacam itu dinilai tidak masuk akal dari perspektif militer dan dimaksudkan untuk mengirim pesan tertentu di situasi perang.

Seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS) mengungkapkan hal ini pada hari Senin, 21 Maret 2022.

Baca Juga: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy Bertanya Kepada Israel - Mengapa Tidak Mengirim Senjata ke Ukraina?

Seperti diketahui, Rusia menejelaskan pada hari Sabtu 19 Maret 2022, bahwa mereka menggunakan rudal hipersonik Kinzhal (Belati) untuk menghancurkan gudang senjata besar, di wilayah Ivano-Frankivsk barat Ukraina.

“Sejujurnya ini sedikit membuat pusing kepala, karena tidak begitu jelas mengapa itu dilakukan. Jika itu benar, mengapa Rusia membutuhkan rudal hipersonik," kata pejabat senior pertahanan AS, ke Reuters yang dilansir PortalLebak.com.

"Rudal yang ditembakkan dari jarak yang tidak terlalu jauh, untuk menghantam sebuah gedung," ungkap pejabat, yang tidak mau disebutkan namanya itu.

Baca Juga: PBB Mendata 847 Warga Sipil Ukraina Tewas, 1.399 Terluka Selama Invasi Rusia

Pejabat itu berspekulasi bahwa Rusia mungkin mencoba mengirim pesan ke Barat dan ke Ukraina untuk membangun pengaruh dalam negosiasi.

Atau mungkin beralih ke penggunaan persenjataan kelas, seperti yang dinilai Amerika Serikat sebagai kendala pasokan amunisi berpemandu presisi, ala Rusia.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x