Lagi-lagi Teror Libatkan Anak, Satu Polisi Israel Tewas Ditikam di Pos Perbatasan Shuafat

14 Februari 2023, 22:48 WIB
foto kiri: Polisi Israel bernama Asil Sawaed tewas ditikam dalam insiden penusukan. Foto kanan: petugas kepolisian mengambil barang bukti pisau yang digunakan pelaku penikaman /foto: Twitter / @israelmuse/

PORTAL LEBAK - Seorang polisi Israel menjadi korban dalam insiden penusukan di Pos Perbatasan Shuafat pada Senin, 13 Februari 2023, malam waktu setempat.

Korban bernama Asil Sawaed, 22 tahun, yang sedang melakukan pemeriksaan sebuah bus di pos pemeriksaan Shuafat, Yerusalem Timur, meregang nyawa dengan luka tusukan.

Meski Asil Sawaed sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat luka yang cukup parah membuat kondisinya menurun drastis dan nyawanya tak dapat diselamatkan.

Baca Juga: Gempa Bumi Turki-Suriah Hancurkan Tiga Masjid Bersejarah, Situs Tempat Ibadah Tertua di Dunia Ini Selamat

Yang mengejutkan adalah aksi teror yang terjadi lagi-lagi melibatkan anak di bawah umur karena pelaku masih berusia 13 tahun.

Pelaku yang diketahui bernama Muhammad Bassel Fathi Zalbani tinggal di kamp pengungsi Shuafat. Dia kini telah ditahan oleh petugas keamanan tanpa terluka sedikit pun.

Insiden ini menjadi teror kedua dalam kurun waktu dua jam sekaligus jadi Asil menjadi korban kesebelas dari pihak keamanan Israel selama dua minggu ini.

Baca Juga: Nasib Tenaga Medis di Provinsi Idlib Berjam-jam Tidak Tidur Selama Lima Hari Rawat Korban Gempa Bumi

Sebelum teror kepada Asil, seorang warga Palestina berusia 14 tahun yang juga pengungsi di Shuafat menikam dan melukai seorang warga sipil Israel di Kota Tua Yerusalem.

Akibat dari insiden ini pihak keamanan Israel menutup sementara pos perbatasan Shuafat, sementara pasukan polisi dikerahkan menyisir daerah kamp pengungsi untuk menemukan otak dari teror tersebut.

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir telah menginstruksikan polisi untuk operasi besar-besaran di Yerusalem Timur mulai minggu ini.

Baca Juga: Lewat dari 72 Jam Hanya akan Temukan Jenazah, Cuaca Dingin Persulit Korban Gempa Turki-Suriah untuk Bertahan

Disamping itu, kelompok teroris Hamas menyambut bahagia dua teror yang dilakukan oleh anak-anak di bawah umur tersebut.

Juru bicara Hamas menyebut aksi terorisme yang dilakukan oleh dua anak tadi adalah aksi heroik.

Hamas juga menganggap aksi teror sebagai reaksi terhadap keputusan pemerintah Israel membuka 9 pos perbatasan di Tepi Barat.

Baca Juga: Pemerintah Amerika Serikat AS Masih Bingung oleh Obyek Terbang Terbaru, Gesekan dengan China Kian Berkembang

"Pemuda kita akan menghadapi agresi pendudukan dan fasisme pemerintah ekstremis dengan keberanian dan kekerasan," kata juru bicara Hamas, dikutip dari Times of Israel, 14 Februari 2023.

Penikaman itu terjadi saat ketegangan tinggi di wilayah tersebut, terutama di Yerusalem, menyusul serangkaian serangan teror Palestina dalam beberapa pekan terakhir yang menyebabkan 10 orang tewas dan beberapa lainnya terluka parah.

Tiga orang Israel, termasuk dua bersaudara berusia 6 dan 8 tahun, meninggal dunia dalam serangan teroris yang dilakukan dengan cara menabrakan sebuah mobil di Yerusalem pada hari Jumat.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: Times of Israel

Tags

Terkini

Terpopuler