Empat Gunung Berapi Bergejolak di Kepulauan Aleutian Alaska, Tiga Gunung Level Oranye

- 21 Agustus 2021, 18:26 WIB
Gunung Great Sitkin, salah satu gunung berapi aktif di Kepulauan Aleutian, Alaska, AS, saat erupsi pada 25 Mei 2021
Gunung Great Sitkin, salah satu gunung berapi aktif di Kepulauan Aleutian, Alaska, AS, saat erupsi pada 25 Mei 2021 /Foto: Alaska Volcano Observatory/

PORTAL LEBAK - Situasi tengah memanas di Kepulauan Aleutian atau Kepulauan Aleut, di Alaska. Bukan karena gejolak politik melainkan empat gunung berapi di daerah tersebut sedang aktif.

Secara letak geografis, Alaska yang merupakan negara bagian Amerika Serikat ke-49 tersebut memang menjadi salah satu kawasan yang berada di jalur cincin api bumi, tempat lempeng tektonik Pasifik, atau dikenal sebagai Cincin Api Pasifik.

Tiga dari keempat gunung berapi yang bergejolak tersebut telah beberapa kali meletus dengan memuntahkan abu vulkanis, sementara sisanya hanya menunjukkan suhu permukaan yang meningkat.

Baca Juga: Dua Bayi Buaya Albino yang Menetas di Kebun Binatang Berasal Dari Perkawinan Induk Pengidap Albinisme

Keempat gunung yang sedang aktif ini diamati langsung oleh otoritas observasi gunung berapi di Alaska, yaitu Alaska Vulcano Observatory (AVO), dan para ilmuwan geologi dari Amerika Serikat, Institut Geofisika Universitas Alaska, dan Divisi Survei Geologi dan Geofisika Alaska.

Menurut laporan para ilmuwan tersebut tingkat ancaman level Oranye ada pada gunung Great Sitkin, Pavlof, dan Semisopochnoi. Sementara Gunung Cleveland ada pada level kuning.

Menurut rekam jejaknya, Gunung Pavlof tercatat sebagai gunung yang paling aktif di Kepulauan Aleut. Bahkan peneliti menyebut ini adalah gunung paling licik.

Baca Juga: Rehat Sidang Paripurna Tiga Anggota DPR Aceh Ini Malah Berkelahi di Parkiran hingga Viral di Medsos

"Ini adalah gunung berapi yang sangat licik. Gunung Pavlof bisa bergejolak tanpa banyak peringatan sebelumnya," kata Chris Waythomas, ahli geologi di Alaska Volcano Observatory, seperti yang dikutip PortalLebak.com dari AP.

Emisi abu tingkat rendah episodik dan ledakan kecil telah terdeteksi oleh webcam yang dipasang di puncak stratovolcano setinggi 8.261 kaki, yang biasanya tertutup salju dan es.

Gunung Pavlof terakhir meletus pada 2016 namun tidak terlalu mengancam keselamatan 109 warga di kota Cold Bay, kota terdekat yang berjarak 56 kilometer barat daya gunung Pavlof.

Baca Juga: Pentagon Akui Keaslian Video Angkatan Laut AS, Satgas Fenomena UFO Terdesak Siapkan Laporan

Kondisi ketiga gunungnya lain yang letaknya lebih jauh, seperti Gunung Great Sitkin terdeteksi terus mengeluarkan lava pijar terus menerus. Di sekitar gunung tersebut terdapat dua desa kecil dengan penduduk sekitar 400 orang.

Gunung Semisopochnoi meletus sesekali dan menyemburkan abu setinggi 3 km ke udara. Beruntungnya di pulai sekitar gunung tersebut tak dihuni siapapun.

Kemudian Gunung Cleveland yang terletak di Pulau Chuginadak, Kepulauan Aleut, menunjukkan aktivitas seismik tingkat rendah.

Baca Juga: Program Gerilya Bagi Mahasiswa Segera Ditutup, Persyaratan dan Link Pendaftaran Tersedia

Meski tingkat seismik minim, namun citra satelit menangkap adanya peningkatan suhu permukaan Gunung Cleveland.

Gunung Cleveland dengan keunikan bentuknya yang terlihat hampir simetris ini tercatat terakhir meletus pada tahun 2020.

Lempeng Pasifik memiliki luas sekitar 102.000.000 km persegi, ukuran ini lebih besar dari Lempeng Amerika Selatan, dan berada di dasar lautan Samudera Pasifik.

Baca Juga: Seleksi Penerimaan Peserta Kartu Prakerja Gelombang 18 Dibuka, Ini Cara dan Syaratnya Agar Lolos

Lempeng Pasifik di sekitar benua Amerika meliputi pantai barat Amerika Utara hingga sebagian besar Alaska. pantai timur pulau-pulau Jepang dan Indonesia berada di sisi barat dari Lempeng Pasifik ini.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: Wikipedia AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x