PORTAL LEBAK - Angin Badai Ida 150-mph atau 241 km/jam melumpuhkan jaringan listrik Louisiana, Amerika Serikat.
Jaringan listrik yang sudah rentan dan saluran transmisi yang menua, menyebabkan listrik mati, dan kerusakan tercatat senilai $2 miliar atau Rp28,5 miliar.
Kerugian disebabkan tiga badai yang melanda tahun lalu, termasuk Badai Ida yang melanda hari Minggu meninggalkan kehancuran dan penderitaan.
Baca Juga: Badai Jadi Ancaman, Hujan Lebat Menerpa Beberapa Venue di Olimpiade Tokyo 2020
Setelah badai, lebih dari 1 juta pelanggan terpaksa hidup tanpa listrik, kesulitan yang diperkirakan akan melanda berminggu-minggu ke depan.
Entergy Corp, perusahaan utilitas terbesar di Louisiana, menghadapi kesulitan soal sistem kelistrikan, setelah kehilangan delapan jalur transmisi utama yang menyalurkan daya ke wilayah metropolitan, New Orleans.
Entergy berada di tengah-tengah peningkatan di seluruh sistemnya setelah Badai Laura pada tahun 2020.
Baca Juga: Ribuan Warga Filipina Dievakuasi, Hujan Badai Tropis Membanjiri Ibu Kota Manila
Dari 2017 hingga 2019, anak perusahaan Entergy di Louisiana menghabiskan sekitar $1,2 miliar pada berbagai proyek untuk meningkatkan sistem transmisinya.
Pertanyaan penting sekarang untuk Entergy dan konsumennya adalah seberapa baik peningkatan modal tersebut bertahan dari murka badai.
Padahal infrastruktur perusahaan telah tua, namun Entergy menolak merinci usia delapan jalur transmisi wilayah New Orleans yang gagal.