PORTAL LEBAK - Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah dapat mengoperasikan menara darurat (tower emergency) sebagai alternatif pengganti sementara dua menara saluran udara tegangan tinggi (SUTT).
Dengan pengoperasian menara darurat ini, sebanyak 169.480 pelanggan PLN di empat kabupaten di Pulau Timor, berpotensi segera menikmati kembali listrik. Kabupaten yang akan terlayani di Nusa Tenggara Timur (NTT) itu, meliputi kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, dan Belu.
Menara darurat sebagai pengganti sementara dua menara SUTT bertegangan 70 kilo Volt (kV) yang patah dan roboh akibat diterjang Badai Siklon Tropis Seroja, di Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, NTT.
Baca Juga: Ini Daftar Pos Penyekatan Pemudik di Jalur Selatan Pulau Jawa
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Agustinus Jatmiko dalam keterangan pers PLN yang diterima PortalLebak.com, Minggu 18 April 2021, menyatakan, beroperasianya menara darurat listrik itu berkat sinergitas dari personel PLN, TNI dan masyarakat.
“Ketangguhan dan kompetensi teknis (PLN-Red) yang sangat baik, kendala dan tantangan yang ada bisa diatasi dengan berdirinya menara darurat. Ini juga berkat dukungan dari 77 personel gabungan PLN Group, 30 personel TNI KOREM 161 WIRASAKTI dan warga setempat bahu membahu membantu kami pembersihan jalur transmisi," papar Jatmiko.
Hal ini diakui Alexander Lopo (26), warga Desa Tunfeu yang menjelaskan alasannya membantu pendirian tiang darurat.
Baca Juga: Hubungan Rusia dan Ukraina Memanas, Kedua Negara akan Saling Usir Diplomat