Pembatalan itu telah membuat marah Prancis, yang menuduh Australia dan Amerika Serikat menikamnya dari belakang.
Alhasil Prancis menarik duta besarnya dari Canberra dan Washington. Dalam solidaritas dengan Prancis, anggota parlemen UE juga mendukung Prancis.
Secara terbuka parlemen EU mempertanyakan apakah kesepakatan perdagangan dengan Australia dapat dimungkinkan.
Baca Juga: Hari Pertama Operasi Patuh Jaya, 2.560 Pelanggar Lalu Litasn Didenda
Menteri Perdagangan Australia Dan Tehan pada hari Rabu mendesak UE untuk maju dengan kesepakatan perdagangan.
"FTA Australia-UE adalah demi kepentingan terbaik semua pihak," kata Tehan dalam pidatonya di Canberra.
"Uni Eropa akan menggunakannya sebagai cara untuk memperkuat keterlibatannya dengan Indo-Pasifik karena mereka menyadari bahwa kawasan itu membawa beban ekonomi dunia."
Baca Juga: Menhan Lloyd Austin Akui Operasi Militer Terakhir Tentara AS Dengan Drone Bunuh Warga Sipil
Australia dan UE akan mengadakan putaran pembicaraan berikutnya tentang kesepakatan perdagangan pada 12 Oktober.
Australia mengharapkan pembicaraan itu berlanjut, meskipun kemarahan yang mendalam terlihat jelas di New York dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).