PORTAL LEBAK - Situasi mencekam atas agresi militer Rusia ke Ukraina membuat banyak negara bergegas menyelamatkan dan membawa pulang warganya dari Ukraina, termasuk Pemerintah Vietnam.
Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh menugaskan Kementerian Perhubungan Vietnam untuk membuat rencana evakuasi.
Kemenhub Vietnam menunjuk maskapai plat merah negara itu, yaitu Vietnam Airlines, untuk berangkat ke sejumlah wilayah di Eropa untuk misi penjemputan.
Penerbangan pertama Vietnam Airlines untuk misi penjemputan warga Vietnam di Ukraina dikabarkan akan dilakukan hari Minggu pagi, 6 Maret 2022.
Kemudian pesawat dijadwalkan kembali ke Vietnam pada hari yang sama di sore harinya.
Kemenhub Vietnam sebelumnya juga sudah menyiapkan enam rute penerbangan dari kota Hanoi. Dan Vietnam Airlines telah menyelesaikan semua rencana rute penerbangan tersebut.
Enam rute penerbangan itu diantaranya, Hanoi ke Warsaw (Polandia), Hanoi ke Bukarest (Rumania), Hanoi ke Budapest (Hongaria), Hanoi ke Bratislava (Slowakia), Hanoi ke Moskow (Rusia), dan Hanoi ke Minsk (Belarusia).
Enam kota tersebut akan digunakan sebagai lokasi evakuasi alternatif setelah sebagian besar wilayah Ukraina ditetapkan otoritas penerbangan internasional sebagai zona larangan terbang karena zona konflik atau perang.
Warsaw, Polandia, akan jadi penerbangan perdana pada tanggal 6 Maret. Kemudian kota Budepest, Hongaria, di tanggal berikutnya, 7 Maret 2022.
Selain Vietnam Air, Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam (CAAV) telah meminta beberapa maskapai multi nasionalnya untuk bergabung dalam misi evakuasi ini.
Pada 28 Februari lalu CAAV telah mengirim sejumlah permintaan secara tertulis kepada VietJet Air dan Bamboo Airways, dan mereka menyatakan bersedia bergabung dan akan menyiapkan sumber daya yang ada.***