PORTAL LEBAK - Pemerintah Indonesia masih gencar mewujudkan ketahanan pangan nasional hingga mempromosikan tempe ke negeri sakura, Jepang.
Kerja sama triple helix antara pemerintah, industri, dan akademisi adalah keutamaan dalam mendukung tercapainya ketahanan pangan dalam negeri.
Oleh karena itu Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka mendukung pelaksanaan Food Loss and Waste Reduction Hub International Symposium yang diselenggarakan oleh Osaka University, khususnya Tempe Science Talks.
Baca Juga: Empat Bulan Lagi Jelang ASO, Pemerintah Masih Harus Fasilitasi 28 Juta Rumah Tangga di Indonesia
Konjen RI Osaka dalam sambutannya mengapresiasi Osaka University dan menganggap kegiatan tersebut telah memberikan solusi atas masalah pangan global, salah satunya dengan mengimplementasi teknologi baru.
Dalam acara Tempe Science Talks banyak dibahas tentang pengembangan riset teknologi tentang produk olahan kedelai. Membahas tempe sebagai superfoods, serta peluang dan kontribusi tempe dalam mendukung ketahanan pangan.
Diskusi tersebut diisi oleh narasumber yang punya latar sebagai peneliti dan pengamat tempe di Jepang dan Indonesia.
Diantaranya, Prof. Dr. Made Astawan dari IPB, Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN, Puji Lestari, Ph.D, Co-Founder Tempe Movement, A. Driando Ahnan-Winarno, Japan’s Tempe Queen, Ms. Eri Ando, Associate Professor Osaka University, Dr. Sastia Prama Putri, serta peneliti-peniliti muda dari ITB dan Osaka University.