Sri Lanka Bertemu IMF, Tapi Kondisi Negara Status Darurat

- 19 Juli 2022, 11:19 WIB
Pengunjuk rasa Sri Lanka |di luar Sekretariat Presiden di Kolombo
Pengunjuk rasa Sri Lanka |di luar Sekretariat Presiden di Kolombo /Reuters/Dinuka Liyanawatte

PORTAL LEBAK - Penjabat Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengatakan pada Senin bahwa negara itu hampir menyelesaikan negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

Padahal Ranil Wickremesinghe, sehari sebelumnya mengumumkan keadaan darurat di negara Sri Lanka, yakni negara pulau itu.

"Penjabat presiden lebih lanjut menjelaskan bahwa negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) dengan (Sri Lanka) hampir selesai, dan diskusi untuk bantuan dengan negara asing juga sedang berlangsung," ujar kantor Wickremesinghe dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Kabur ke Maladewa, Pengunjuk Rasa Menyerbu Kantor Perdana Menteri

Pernyataan itu muncul setelah Wickremesinghe mengeluarkan perintah pada Minggu malam tentang keadaan darurat di negara Sri Lanka.

Negara pulau tersebut dilanda krisis, keputusan darurat diambil, agar mencegah kerusuhan menjelang pemungutan suara di parlemen akhir pekan ini, untuk memilih presiden baru.

Para pemimpin Sri Lanka yang terkepung telah memberlakukan keadaan darurat beberapa kali sejak April 2022.

Baca Juga: Presiden Sri Lanka Akan Mundur, di Tengah Berkecamuknya Badai Unjuk Rasa

Ketika protes publik berlangsung terhadap penanganan pemerintah terhadap krisis ekonomi yang semakin dalam dan kekurangan kebutuhan pokok yang terus-menerus.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x