PORTAL LEBAK - Penjabat Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengatakan pada Senin bahwa negara itu hampir menyelesaikan negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF).
Padahal Ranil Wickremesinghe, sehari sebelumnya mengumumkan keadaan darurat di negara Sri Lanka, yakni negara pulau itu.
"Penjabat presiden lebih lanjut menjelaskan bahwa negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) dengan (Sri Lanka) hampir selesai, dan diskusi untuk bantuan dengan negara asing juga sedang berlangsung," ujar kantor Wickremesinghe dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu muncul setelah Wickremesinghe mengeluarkan perintah pada Minggu malam tentang keadaan darurat di negara Sri Lanka.
Negara pulau tersebut dilanda krisis, keputusan darurat diambil, agar mencegah kerusuhan menjelang pemungutan suara di parlemen akhir pekan ini, untuk memilih presiden baru.
Para pemimpin Sri Lanka yang terkepung telah memberlakukan keadaan darurat beberapa kali sejak April 2022.
Baca Juga: Presiden Sri Lanka Akan Mundur, di Tengah Berkecamuknya Badai Unjuk Rasa
Ketika protes publik berlangsung terhadap penanganan pemerintah terhadap krisis ekonomi yang semakin dalam dan kekurangan kebutuhan pokok yang terus-menerus.