“Adalah bijaksana, demikian untuk dilakukan, demi kepentingan keamanan umum, perlindungan ketertiban umum dan pemeliharaan persediaan dan layanan yang penting bagi kehidupan masyarakat,” ungkap pemberitahuan itu.
Wickremesinghe telah mengumumkan keadaan darurat pekan lalu, setelah presiden Gotabaya Rajapaksa melarikan diri dari Sri Lanka.
Baca Juga: Bocoran: Donald Trump Akan Tunda Kerjasama Merger dengan Perusahaan Media Sosial Truth
Keadaan darurat juga untuk menghindari pemberontakan rakyat terhadap pemerintahnya, tetapi hal itu belum diberitahukan atau diumumkan secara resmi.
Minggu malam, Wickremesinghe - yang dilantik pada 15 Juli 2022 sebagai penjabat presiden - mengumumkan keadaan darurat baru.
Seperti dilansir PortalLebak.com dari Reuters, ketentuan hukum yang spesifik sejuah ini belum diumumkan oleh pemerintah.
Baca Juga: 10 Tewas 5 Luka, Ini Fakta Mengejutkan Kecelakaan Truk Tanki BBM Pertamina di Cibubur
Peraturan darurat sebelumnya telah digunakan untuk mengerahkan militer untuk menangkap dan menahan orang, menggeledah properti pribadi dan meredam protes publik.
Ibu kota komersial Sri Lanka, Kolombo, tetap tenang pada Senin pagi, dengan lalu lintas dan pejalan kaki di jalanan.
Bhavani Fonseka, peneliti senior di Pusat Alternatif Kebijakan, mengatakan menyatakan keadaan darurat menjadi respons default pemerintah.