Strategi Presiden Rusia Vladimir Putin: Orang Ukraina yang Mau Pindah ke Rusia, Diberi Bonus Finansial

- 28 Agustus 2022, 07:00 WIB
Orang-orang yang dievakuasi dari Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri dari Ukraina, tiba di stasiun kereta api di wilayah Rostov, Rusia.
Orang-orang yang dievakuasi dari Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri dari Ukraina, tiba di stasiun kereta api di wilayah Rostov, Rusia. /Foto: REUTERS/SERGEY PIVOVAROV/

PORTAL LEBAK - Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Sabtu, 27 Agustus 2022. menandatangani dekrit yang memperkenalkan manfaat (bonus) finansial bagi orang-orang yang meninggalkan wilayah Ukraina untuk datang ke Rusia.

Bonus finansial itu berlaku termasuk bagi para pensiunan, wanita hamil dan para orang cacat yang berniat untuk bergabung bersama Rusia.

Keputusan bonus finansial itu telah diterbitkan di portal pemerintah Rusia, menetapkan pembayaran pensiun bulanan sebesar 10.000 rubel ($170) atau sekitar Rp2,7 juta, bagi orang-orang yang terpaksa meninggalkan wilayah Ukraina sejak 18 Februari 2022.

Baca Juga: Roket Rusia Hantam Kota Ukraina saat Hari Kemerdekaan, 22 tewas dan Staisun Porak Poranda

Penyandang cacat juga akan memenuhi syarat untuk dukungan bulanan yang sama, saat hamil perempuan juga berhak atas manfaat bonus finansial tersebut, satu kali.

Keputusan ini dilaksanakan pembayaran akan dilakukan kepada warga Ukraina dan Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk yang berdiri sendiri.

Dua entitas di Ukraina itu, telah memisahkan diri dan didukung Rusia, di Ukraina timur yang diakui Moskow sebagai kawasan independen pada Februari 2022, dalam sebuah langkah yang dikutuk dan dinilai ilegal oleh Ukraina dan negara-negara Barat.

Baca Juga: Ledakan Hantam Pangkalan Militer Rusia di Krimea, Ukraina Targetkan Jalur Pasokan

Pada 18 Februari 2022, Putin memerintahkan setiap orang yang tiba di Rusia dari Donetsk dan Luhansk untuk diberikan pembayaran 10.000 rubel atau Rp2,7 juta.

Moskow telah memberikan paspor Rusia kepada Ukraina, hal yang Ukraina dan Amerika Serikat katakan sebagai upaya ilegal Moskow untuk mencaplok wilayah yang telah didudukinya.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x