Menlu Jaishankar Tegaskan India Konsisten Pada Sikap Netral dalam Krisis Perang Rusia Ukraina, Ini Alasannya

- 26 September 2022, 04:01 WIB
Perdana Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, saat memaparkan rencana negaranya di hadapan Majelis Umum PBB jelang presidensi India untuk KTT G20 2023
Perdana Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, saat memaparkan rencana negaranya di hadapan Majelis Umum PBB jelang presidensi India untuk KTT G20 2023 /foto: Twitter / @DrSJaishankar/

PORTAL LEBAK - Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, menegaskan bahwa negaranya tetap pada sikap netral dalam perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Hal ini disampaikan Menlu S. Jaishankar di hadapan Majelis Umum PBB hari Minggu, 25 September 2022, saat memaparkan rencana negaranya jelang presidensi India untuk KTT G20 tahun depan.

Dengan tetap teguh pada posisi netral India sepertinya tidak ikut memberikan sanksi apapun kepada Rusia seperti mayoritas negara lain, walaupun Rusia memulai invasinya dan membuat gejolak di tanah Ukraina dan menggoyang kestabilan ekonomi global.

Baca Juga: Raja Charles III Berkuasa, Ini Kekayaan dan Aset Fantastis Warisan dari Ratu Elizabeth II

Dilansir PortalLebak.com dari AP News, Pemerintah India mengakui prihatin dan tetap akan memperjuangkan perdamaian atas krisis perang di tanah Ukraina dengan pendekatan khusus.

"Pendekatan India akan berdasarkan prinsip saling menghormati dan kepemilikan nasional dengan komitmen untuk pembangunan berkelanjutan untuk semua," kata Jaishankar, dikutip 26 September 2022.

India disebutkan telah memiliki sejumlah hubungan bilateral dengan Rusia, terutama di bidang ekonomi.

Baca Juga: Rusia Memulai Pemungutan Suara Referendum 'Aneksasi' di Wilayah Ukraina

Alasan itulah yang membuat India tidak ingin membuat hubungan bisnisnya batal jika ikut bergabung dengan Barat memberikan sanksi.

"Ketika konflik Ukraina terus berkecamuk, kami sering ditanya di pihak siapa kami berada. Dan jawaban kami, setiap kali, lurus dan jujur. India berada di pihak perdamaian dan akan tetap teguh di sana," jelas Jaishankar.

Dia menyerukan agar menerapkan dialog konstruktif, diplomasi, dan tindakan untuk menyelesaikan konflik demi semua pihak, termasuk negara-negara yang terdampak krisis perang Rusia-Ukraina.

Baca Juga: Prosesi di Westminster Abbey Mulai Pukul 11 Pagi, Ditutup dengan Hening Cipta dan Lagu 'God Save the King'

"Kami berada di pihak mereka yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan bahkan ketika mereka menatap meningkatnya biaya makanan, bahan bakar dan pupuk," serunya.

India merupakan satu-satunya negara dari Asia Selatan yang ikut mencetuskan Gerakan Non-Blok saat KTT Asia-Afrika di Bandung tahun 1955, bersama dengan Indonesia, Yugoslavia, Mesir, dan Ghana, dengan maksud tidak mau terlibat dalam konfrontasi ideologi Barat dan Timur.

Prinsip tidak memihak tersebut yang sepertinya mendasari sikap India dalam krisis perang Rusia-Ukraina saat ini.

Baca Juga: Elton John Kaget Saat Joe Biden Beri Medali Kemanusiaan, Serta Upayanya Perangi Endemi AIDS Melalui EJAF

Sikap netral telah dipilih India sejak Resolusi Majelis Umum PBB terhadap invasi Rusia ke Ukraina pertama kali digelar pada Maret 2022 di markas PBB di New York, Amerika Serikat.

Kala itu, India termasuk satu dari 35 negara yang memilih abstain terhadap Resolusi Majelis Umum PBB yang berlangsung selama dua hari itu.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x