Selain itu, laporan antara bulan Juni dan September 2022 terdapat 788 kasus infeksi flu burung. Sebagian besar melibatkan infeksi burung liar sebanyak 710 unggas dan 78 burung penangkaran.
Di Prancis, tepatnya di cagar burung di Pulau Rouzic, virus H5N1 menginfeksi koloni burung gannet dan membunuh sebagian besar koloni burung itu.
Baca Juga: Sebuah Gedung Kedutaan Besar Jerman di Kiev Jadi Target Serangan Rudal Rusia
Pemerintah Prancis terpaksa memusnahkan 19 juta unggas, termasuk unggas peternakan yang selama ini membuat negara itu terkenal dengan makanan mahalnya, yaitu Foie Gras.
Hingga saat ini Kementerian Pertanian dan Pangan Prancis masih mengawasi tingkat penyebaran virus flu burung.
Pada 2 Oktober kemarin pemerintah Prancis menaikan level risiko wabah dari rendah menjadi sedang, yang artinya pemantauan dan perlindungan peternakan unggas makin diperketat.
Baca Juga: Israel Siaga Perang Jelang Eksploitasi Gas Lepas Pantai, Militer Perkuat Pengamanan Rig Karish
Meski masih dikategorikan endemi, wilayah penyebaran virus flu burung dan jumlah kasus yang besar ini wajib diwaspadai agar tidak menjadi pandemi kembali karena risiko fatal jika menular pada manusia adalah kematian.***