Makin Sengit, Rusia Versus Ukraina Bertempur Kuasai Bakhmut, ICC Ajukan Surat Penangkapan Bagi Penjahat Peran

- 14 Maret 2023, 09:00 WIB
Tentara Ukraina menembakkan howitzer M119 ke garis depan, di tengah serangan Rusia di Ukraina, dekat kota Bakhmut, Ukraina 10 Maret 2023.
Tentara Ukraina menembakkan howitzer M119 ke garis depan, di tengah serangan Rusia di Ukraina, dekat kota Bakhmut, Ukraina 10 Maret 2023. /Foto: REUTERS/Oleksandr Ratushniak/

Baca Juga: Jackie Chan Isi Suara Master Splinter di Film Animasi 'TMNT: Mutant Mayhem'

Surat itu dikaitkan sehubungan dengan konflik "dalam jangka pendek", kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Tidak jelas pejabat Rusia mana yang akan dimintai surat perintah oleh jaksa penuntut atau kapan mereka akan datang, tetapi mereka bisa memasukkan kejahatan genosida, kata sumber itu.

Kantor kejaksaan ICC menolak berkomentar. Kementerian pertahanan Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Baca Juga: Mencuat Dukungan Sumbangan Buat 'D' Korban Penganiayaan Mario Dandy Satriyo

Konstantin Kosachyov, wakil ketua majelis tinggi parlemen Rusia, mengatakan ICC tidak memiliki yurisdiksi atas negara itu sejak Moskow menarik dukungannya pada 2016.

"ICC adalah instrumen neo-kolonialisme di tangan Barat," katanya.

Rusia membantah dengan sengaja menargetkan infrastruktur sipil di Ukraina, dengan mengatakan bahwa semua serangannya dimaksudkan untuk mengurangi kemampuan Kyiv untuk berperang.

Itu tidak menyembunyikan program yang membawa ribuan anak Ukraina ke Rusia, tetapi menampilkannya sebagai kampanye kemanusiaan untuk melindungi anak yatim dan anak-anak terlantar di zona konflik.

Baca Juga: BPPTKG: Sisi Barat Laut Kubah Lahar Gunung Merapi Mengandung Potensi Bahaya

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x