Proyek-proyek yang akan dikembangkan dalam kerja sama pembangunan infrastruktur di antaranya, proyek kereta bawah tanah metro di Manila, proyek pembangunan kereta api perkotaan di Ho Chi Minh, dan proyek sistem transportasi massal di Bangkok.
Tak ketinggalan kerja sama perencanaan, pembangunan, dan pengolahan perkeretaapian berkelanjutan di Malaysia, pembangunan Pelabuhan Patimban dan perluasan pembangunan moda raya terpadu (MRT) di Jakarta, proyek pembangunan terminal kontainer baru di Pelabuhan Sihanoukville di Laos.
Selain menciptakan kerja sama pembangunan infrastruktur, Jepang juga ingin bekerja sama dengan terus menyediakan teknologi dan pengetahuan dari Jepang.
Baca Juga: Kepolisian Dubai Selamatkan Pekerja Migran Indonesia Asal Cianjur yang Terjerat Prostitusi
Lebih lanjut, bidang konektivitas lain yang menjadi fokus kerja sama Jepang-ASEAN adalah terkait konektivitas digital.
Di bidang konektivitas digital ini Jepang ingin mempromosikan digitalisasi dan memperkuat konektivitas regional menggunakan teknologi digital, dan juga berkontribusi terhadap keamanan dunia maya.
Negara Jepang terdiri dari beberapa kepulauan dan terletak di ujung timur Asia berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik membuat negeri matahari terbit itu berkemas menjadi negara maritim termaju di dunia.
Baca Juga: Retno Marsudi Sindir Junta Militer Myanmar yang Ingin Bawa Senjata Nuklir ke Kawasan Asia Tenggara
Kerja sama di bidang kemaritiman inilah yang hendak Jepang bangun bersama ASEAN. Kerja sama maritim dinilai sebagai elemen penting dalam memperkuat konektivitas Jepang-ASEAN melalui kelautan.