Konferensi Internasional Perdamaian Ke-3, Serukan Selamatkan Bumi dari Kerusakan Lingkungan

24 November 2023, 08:55 WIB
Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Jacklevyn Firts Manuputty (tengah-kemeja hitam) bersama peserta Konferensi Internasional Perdamaian ke-3, saat menanam 300 bibit pohon bakau, di Ekowisata Mangrove, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Kamis 23 November 2023. /Foto: Portal Lebak/Dwi Christianto/

PORTAL LEBAK - Konferensi Internasional Perdamaian ke-3 (The 3rd International Peace Conference - Peace Among the People), menyerukan penyelamatan bumi dari krisis iklim dan kerusakan lingkungan hidup yang kian memburuk.

Setelah melalui serangkaian diskusi dan pembahasan berbagai tema, para peserta The 3rd International Peace Conference - Peace Among the People, sepakat menyerukan urgensi penyelamatan bumi dan mengambil aksi nyata denga menanam 300 bibit bakau atau mangrove.

Usai penyelenggaraan konferensi ini, puluhan peserta yang merupakan tokoh agama dari negaranya masing-masing, menanam bibit pohon bakau, di Kawasan Ekowisata Mangrove, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Kamis, 23 November 2023.

Baca Juga: PGI Kritik Oknum Pendidik di SMAN 2 Depok yang Diskriminasi Kegiatan Rohani Kristen

Pada acara The 3rd International Peace Conference - Peace Among the People, diikuti sekitar 50 orang peserta dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Australia, Sri Lanka, Philippines, Indonesia, Tanzania, dan Republik Demokrasi Kongo.

Konferensi ini sebagai wadah bersama berbagi pengalaman, pembelajaran dan rekomendasi untuk memperkuat keadilan dan perdamaian.

"Secara khusus dibahas konteks krisis iklim dan kerusakan lingkungan hidup yang kian memburuk," kata Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Jacklevyn Firts Manuputty.

Baca Juga: PGI Minta Pemerintah Bersikap Bijaksana dan Adil Terkait Kasus Penistaan Agama

"Konferensi ini bertujuan memperkuat aktor lokal, membuat inisiatif antaragama lebih terlihat, mengatasi permasalahan umum orang-orang di seluruh dunia, memperkuat jaringan internasional, berbagi keprihatinan, ide dan visi dengan mengundang aksi publik," paparnya. 

Acara The 3rd International Peace Conference - Peace Among the People diselenggarakan oleh Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan United Evangelical Mission (UEM), digelar di Jakarta, pada 21-23 November 2023.

Seperti Diketahui, UEM sebagai persekutuan internasional dari 38 gereja dan organisasi gereja di Afrika, Asia dan Eropa, telah berjuang sejak didirikan pada 1996 untuk keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan.

Baca Juga: Proses Deradikalisasi di Lapas Nusakambangan Dinilai Membuahkan Hasil

Pada 2019, UEM menggerakkan pertemuan antaragama serta antarwilayah dengan bertujuan agar terbangun komunitas inklusif di tingkat lokal.

Konferensi antaragama internasional pertama fokus pada model aksi antaragama komunitas yang damai dan inklusif diadakan di Wuppertal, Jerman pada 2017.

Konferensi kedua sigelar di Zanzibar, Tanzania pada Tahun 2019 dengan fokus pembahasan pada radikalisme agama dan ekstremisme.

Baca Juga: Percepat ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Dunia, Menko PMK: Pemuda Pegang Peran Kunci

Kedua konferensi itu digabungkan dengan aksi dan pertemuan publik di Jerman dan Zanzibar untuk berbagi pesan perdamaian antaragama, serta tindakan untuk komunitas inklusif dan mengundang orang bergabung di gerakan ini.

Pada konferensi ketiga ini, menyoroti beberapa isu, berupa ancaman ekstrem atas penciptaan, dan kehidupan manusia, dampak dari krisis iklim, dan penghancuran lingkungan hidup.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler