"Bila bangsa Yahudi bisa, Batak 6 suku kenapa tidak? Karena Adat dan Budaya Bangsa Batak 6 Suku itu bukanlah seperti Kitab Suci Taurat-nya bangsa Yahudi," papar Sabar.
"Pokoknya, kita semua bisa memperbaharui adat dan budaya Batak 6 Suku. Namun semua pembaharuan tersebut dimaksud semata-mata demi membangun peradaban bangsa Batak 6 Suku yang saat ini berjumlah 10 jutaan jiwa,"
"Agar segera jauh lebih sejahtera dan berkemajuan serta berperadaban tinggi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berideologikan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Baik sebagai 'Banteng' di Kampung halaman, maupun sebagai 'Macan' di perantauan," tandas Sabar.***