Seba Baduy 2021, Ungkapan Syukur Suku Baduy Atas Kelimpahan Rezeki

24 Mei 2021, 11:39 WIB
Seba Baduy 2021 telah dilaksanakan pada hari Jumat 21 Mei 2021 dan terpaksa dilaksanakan secara tebatas, hanya diwakili 25 orang warga suku baduy dalam dan suku baduy Luar di Pendopo Kabupaten Lebak, Banten. /Foto: Instagram/@protokollebak/

PORTAL LEBAK - Seba Baduy 2021, digelar terbatas pada masa Pandemi Covid-19 dan hanya diwakili 25 warga Suku Baduy.

Seba Baduy 2021 dilaksanakan, Jumat 21 Mei 2021 dan terpaksa digelar tebatas, hanya diwakili 25 orang warga suku baduy dalam dan suku baduy Luar.

Mewakili Pemerintah Daerah, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menyampaikan terima kasih di acara Seba Baduy 2021, ke seluruh warga Baduy yang terus menjaga kelestarian alam.

Baca Juga: Lama Jadi DPO, Teroris KKB Penembak Letda Blegur Akhirnya Ditangkap di Papua

"Meskipun kita selenggarakan terbatas, semoga dalam acara ini kita diberikan kelancaran dan semoga seba (Baduy-Red) gede ini dilindungi oleh Allah," papar Bupati Iti.

"Hasil maksud termasuk panen segala rupa, kesehatan, kemuliaan, pembangunan dan ekonomi masyarakat di Baduy semakin baik serta semakin meningkat" harap Bupati, seperti PortalLebak.com lansir dari Instagram @protokollebak, Minggu 24 Mei 2021.

Seba Baduy 2021 juga menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat Banten, khususnya Kabupaten Lebak, agar tetap menjaga kelestarian alam agar terhindar dari bencana.

Baca Juga: Kapolda Banten Dikunjungi Perwakilan Baduy Sepakat Lestarikan Hutan Baduy

Seba Baduy 2021, merupakan tradisi adat tahunan yang digelar suku Baduy, saat dimana ribuan masyarakat Baduy berkunjung ke Pendopo Kabupaten Lebak.

Ribuan warga suku Baduy tersebut, berjalan kaki ke Pendopo Kabupaten Lebak, untuk menyerahkan hasil bumi yang dikelola masyarakat Baduy, kepada pemerintah daerah (pemda).

Hal ini menjadi bentuk terima kasih kepada pemda Lebak, yang memberikan perlindungan kesejahteraan dan keamanan bagi masyarakat Baduy.

Baca Juga: Razia THM Lucky Star, Alexa dan Royal Resto di Serang Kota, Puluhan Miras Diamankan

Tradisi Seba Baduy sebelumnya telah diawali dengan "Kawalu" yang merupakan laku masyarakat baduy berpuasa selama tiga bulan.

Masyarakat Baduy berpedoman pada filosofi “Lojor teu meunang dipotong, pondok teu meunang disambung” (Panjang tidak boleh dipotong, pendek tidak boleh disambung).

Hal ini diterapkan dalam sistem hukum adat Baduy, bahkan pepatah suku Baduy ini memiliki makna bahwa hidup harus sesuai ketetapan Tuhan, serta menjaga apa yang telah diberikan oleh Tuhan.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler