8 Tewas Saat Mendaki Gunung Berapi Rusia, Badai Angin Es Blokade Penyelamatan

- 5 September 2022, 09:39 WIB
Pemandangan dari helikopter penyelamat menunjukkan gunung berapi Klyuchevskaya Sopka menyusul kecelakaan yang melibatkan sekelompok turis pendaki di timur jauh Semenanjung Kamchatka, Rusia, 4 September 2022, dalam gambar diam yang diambil dari video.
Pemandangan dari helikopter penyelamat menunjukkan gunung berapi Klyuchevskaya Sopka menyusul kecelakaan yang melibatkan sekelompok turis pendaki di timur jauh Semenanjung Kamchatka, Rusia, 4 September 2022, dalam gambar diam yang diambil dari video. /Foto: via REUTERS/KAMCHATKA SEARCH AND RESCUE TEAM/

Seperti dilansir PortalLebak.com dari Reutes, satu orang diperkirakan mengalami patah kaki, berdasarkan infomasi dari pemandu tersebut.

Tim penyelamat berusaha mencapai mereka pada hari Minggu, tetapi harus berbalik karena angin kencang mencegah helikopter untuk bisa mendarat.

Baca Juga: Tips dan Trik Seni Mendaki Gunung, Bagi Pendaki Perempuan Pemula

"Mereka dijadwalkan mendarat di ketinggian 3.300 meter, tetapi karena angin kencang dengan kecepatan 30 meter per detik (67 mil per jam), mereka gagal melakukannya, meskipun dua upaya dilakukan beberapa jam terpisah," kata tim penyelamat.

Suhu di gunung bisa mencapai minus 14 Celcius dalam semalam. Tatyana Yukhmanova, perwakilan dari otoritas pertahanan sipil setempat, mengatakan bahwa tim penyelamat akan mencoba menjangkau kelompok itu lagi Senin ini, jika kondisi cuaca memungkinkan.

Klyuchevskaya Sopka adalah merupakan gunung tertinggi dari 160 gunung berapi yang puncak bersaljunya menjulang di atas Semenanjung Kamchatka, Rusia.

Baca Juga: Marcus Rashford dan Antony Cetak Gol, Manchester United Akhiri Kedigjayaan Arsenal

Gunung Klyuchevskaya Sopka merupakan bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO yang terdaftar karena keindahan alamnya yang luar biasa.

Tim penyelamat memperingatkan bahwa gunung, yang terdiri dari gundukan batuan vulkanik yang bercampur dengan salju dan es, dianggap sangat berbahaya bagi pendaki karena ketinggiannya dan risiko letusan gunung berapi.***

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x