Penelitian ini telah mensurvei 3.000 anak pada 47 sekolah berbeda di Kota New York, AS selama dua tahun.
Para siswa memiliki ras yang beragam dan berasal dari keluarga berpenghasilan rendah.
Baca Juga: Cara Memilih Produk Kesehatan Kulit, Atasi Cuaca Eksterem yang Berubah Ubah
Masing-masing sekolah secara acak memilih untuk menerima perawatan SDF sederhana atau perawatan tambal gigi kompleks.
Kemudian tim peneliti klinis mengunjungi setiap sekolah untuk menguji tingkat dasar kerusakan gigi sebelum menerapkan perawatan.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa kedua perawatan hampir identik dalam kemanjuran untuk pencegahan, 81 persen untuk SDF dan 82 persen untuk tambal gigi konvensional.
Namun ternyata, SDF lebih mujarab dalam menghentikan perkembangan gigi berlubang, dengan tingkat keberhasilan 56 persen sementara tambal gigi 46 persen.
Profesor NYU College of Dentistry dan penulis senior studi tersebut, Richard Niederman mengatakan, satu kali pengobatan SDF terbukti sangat efektif selama periode dua tahun berikutnya.
“Saya tahu tidak ada intervensi pencegahan gigi lain yang memiliki dampak menguntungkan sebesar ini selama pandemi,” tambahnya.