China Pertimbangkan Beri Akses Perawatan Kesuburan IVF Bagi Wanita Lajang Demi Bendung Penurunan Populasi

- 30 April 2023, 10:05 WIB
Dokter Xu Xiaoming, direktur laboratorium embriologi dari pusat reproduksi berbantuan, berpartisipasi dalam operasi transfer embrio, di Rumah Sakit Keluarga Sempurna Beijing, yang berspesialisasi dalam perawatan kesuburan, di Beijing, China 6 April 2023.
Dokter Xu Xiaoming, direktur laboratorium embriologi dari pusat reproduksi berbantuan, berpartisipasi dalam operasi transfer embrio, di Rumah Sakit Keluarga Sempurna Beijing, yang berspesialisasi dalam perawatan kesuburan, di Beijing, China 6 April 2023. /Foto: REUTERS/Tingshu Wang/

Baca Juga: China Tegaskan Virus Korona Covid Bukan Berasal dari Pasar Hunan, Otoritas Tolak Tuduhan WHO Telah Hapus Data

"Sama halnya, menikah atau tidak adalah keputusan masing-masing individu. Kami telah meliberalisasi kebijakan di sini dan saya tahu banyak wanita lajang melakukan IVF," ujarnya.

Prihatin dengan penurunan populasi pertama China dalam enam dekade dan penuaan yang cepat, penasihat politik pemerintah mengusulkan pada bulan Maret 2022, bahwa wanita lajang dan belum menikah harus memiliki akses ke pembekuan sel telur dan perawatan IVF, di antara layanan lainnya.

Para pemimpin China belum mengomentari rekomendasi tersebut secara terbuka, karena liberalisasi IVF secara nasional dapat menimbulkan lebih banyak permintaan untuk perawatan kesuburan di tempat yang sudah menjadi pasar terbesar dunia.

Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Rujuk Ditengahi China, Sabar Mangadoe: Ini Berita Baik Dunia

Padahal China telah menekan layanan kesuburan yang terbatas. Beberapa investor di industri melihat peluang untuk berkembang.

"Jika China mengubah kebijakan mereka untuk mengizinkan wanita lajang memiliki anak, ini dapat mengakibatkan peningkatan permintaan IVF," kata Yve Lyppens, direktur pengembangan bisnis untuk Asia Pasifik di INVO Bioscience.

Perusahaan tersebut sedang menunggu persetujuan peraturan untuk meluncurkan teknologi IVF, di China, setelah menandatangani perjanjian distribusi dengan Onesky Holdings yang berbasis di Guangzhou tahun lalu.

Baca Juga: Kejaksaan Agung: Dirut PT Waskita Karya Destiawan Soewardjono Tersangka Maling Uang Rakyat atau Korupsi

"Namun, jika tiba-tiba ada peningkatan, China akan memiliki masalah kapasitas yang lebih besar," ungkap Yve.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x