Penyakit Campak dan Difteri Anak Bikin Ngeri, Imunisasi Jalan Aman Atasi Komplikasi

- 19 Maret 2024, 01:35 WIB
Ketua Pokja Imunisasi - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. DR. dr. Hartono Gunadi, Sp.A.
Ketua Pokja Imunisasi - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. DR. dr. Hartono Gunadi, Sp.A. /Foto: Portal Lebak/Dwi Christianto/

Baca Juga: 'Finerenone' Dinyatakan Sebagai Obat Baru yang Mampu Atasi Penyakit Ginjal Kronis

Prof. Hartono menjelaskan di negara lain, produksi serum untuk penyakit difteri telah sangat menurun, karena kasus penyakit ini lebih sedikit atau bahkan sudah tidak ditemukan lagi.

“Jadi lagi-lagi kita harus berbuat apa? Yang perlu dilakukan adalah imunisasi,” tegasnya.

Dia menilai, vaksin dapat membantu anak menghindari penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin (PD3I) yang menimbulkan komplikasi.

Tak hanya Difteri, penyakit yang menghantui kesehatan Anak, yakni campak. Pasalnya, campak menyebar melalui udara dan satu anak dapat menulari 12 hingga 18 orang lain yang ada di sekitarnya.

Baca Juga: Frekuensi konsumsi teh dan kopi yang diperbolehkan selama puasa

Komplikasi penyakit campak antara lain pneumonia, diare, ensefalitis atau radang otak, kebutaan, bahkan infeksi telinga.

"Nah, komplikasi campak antara lain diare dan pneumonia. Keduanya merupakan penyebab kematian pada bayi. Itu yang bisa kita cegah melalui imunisasi yang aman," kata Prof. Hartono.

Dijelaskannya, komplikasi penyakit ensefalitis adalah gangguan kognitif yang dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan belajar, lemas, lumpuh, epilepsi, bahkan hidrosefalus (penumpukan cairan di rongga otak-Red).

Oleh karena itu, Prof. Hartono meyakinkan setiap orang tua, bahwa  imunisasi adalah upaya kesehatan yang aman dilakukan dan cara efektif untuk mencegah berbagai penyakit yang menghantui kesehatan Anak.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x