PORTAL LEBAK - Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur terus menuai sorotan.
Di tengah sorotan soal super kilatnya pembahasan RUU IKN di DPR RI sehingga harus dikebut marathon belasan jam, kali ini sorotan berlaih ke soal nama ibu kota baru itu.
Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas Republik Indonesia, Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa nama Ibu Kota Negara baru ini bernama 'Nusantara'.
Baca Juga: DPR Setuju 'Nusantara' Resmi Menjadi Nama Ibu Kota Negara IKN yang Baru
Presiden Jokowi dikabarkan memilih nama Nusantara dari 80 nama usulan. Sementara Fadli Zon justru usul nama Ibu Kota Jokowi.
Tak jelas apakah sindiran atau usulan serius, Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon justru punya usulan berbeda.
Fadli Zon menilai 'Nusantara' kurang cocok sebagai nama Ibu Kota Negara baru.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Kereta Cepat Jakarta Bandung, Akan Beroperasi Juni 2023
Hal itu disampaikannya melalui cuitan di akun Twitter miliknya pada Selasa, 18 Januari 2022.
Menurut Fadli Zon, nama 'Nusantara' mempunyai pengertian sendiri bagi sebagai wilayah Indonesia.
"'Nusantara' kurang cocok jd nama ibukota baru. Nusantara punya pengertian sendiri sbg wilayah Indonesia, belum lg ada 'Wawasan Nusantara'," cuit Fadli Zon, dikutip PortalLebak.Com dari akun Twitter @fadlizon pada Selasa, 18 Januari 2022.
Baca Juga: Rancangan Istana Negara di Ibu Kota Baru, Tersirat Filosofi Burung Garuda
Alih-alih mendukung nama 'Nusantara', seperti dukugan fraksinya di DPR terhadap RUU IKN, Fadli justru mengusulkan usulan 'Jokowi' sebagai nama Ibu Kota Negara baru itu.
"Usul saya nama ibu kota langsung saja 'Jokowi'," tegasnya.
Fadli beralasan, usulannya agar IKN memakai nama 'Jokowi' karena sama dengan Kazakhstan yang nama Ibu Kota Negaranya sama dengan nama presidennya.
"Sama dengan ibu kota Kazakhstan 'Nursultan' (dr nama Presiden Nursultan Nazarbayev)," ujar Fadli.***