Ibu Kota Negara Nusantara Kedatangan Ratusan Warga NTT

PORTAL LEBAK - Ibu Kota Negara baru atau IKN Nusantara, kedatangan ratusan warga Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ratusan warga ini diberangkatkan ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur dari Kabupaten Belu, NTT.

Biaya keberangkatan dan kebutuhan hidup ratusan warga NTT ini selama setahun di IKN Nusantara akan ditanggung oleh PT Santan Borneo Abadi.

Baca Juga: Urgensi Pemindahan IKN Kurangi Beban Ekologis Pulau Jawa dan Demi Transformasi Ekonomi Nasional Terwujud

Demikian diungkapkan oleh Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Kabupate Belu, Balthasar Bouk.

"Semua dibiaya dari perusahaan tanpa ada 1 rupiah yang dikeluarkan dari pribadi. Baik uang makan minum dan lain sebagainya ditanggung semua oleh perusahaan," ungkap Balthazar, dikutip PortalLebak.Com dari Media Kupang, jaringan Pikiran Rakyat Media Network (PRMN), Jumat 4 Februari 2022.

"Mereka akan berada di sana selama kurang lebih 1 tahun dengan gaji perbulan Rp3 juta per orang," tambahnya.

Baca Juga: Pengurus PBNU periode 2022-2027 Dikukuhkan, Bangun Gedung di Calon Ibu Kota Negara IKN

Ditambahkan Balthasar, total warga Belu yang dikirim ke Kalimantan Timur hingga saat ini mencapai 130 orang.

Mereka yang diberangkatkan ini akan berada di wilayah yang akan menjadi Ibu Kota Negara (IKN) baru yang diberi nama Nusantara itu selama setahun ke depan.

130 Warga Belu yang akan berangkat ke IKN Nusantara ini direkrut secara resmi oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Transmingrasi Kabupaten Belu.

Adapun tujuan perekrutan itu, kata Staf Ahli Bupati ini, untuk melakukan pekerjaan penghijauan di kawasan yang akan menjadi wilayah Ibukota Negara Indonesia.

Baca Juga: Terkuak Pria Sebut 'Hanya Monyet' Dalam Diskusi Pemindahan IKN Adalah Azam Khan Pengacara Ormas Terlarang

Artikel ini telah tayang di Media Kupang dengan judul: "Ratusan Warga Belu Diberangkatkan Menuju Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan, Semua Biaya Ditanggung Perusahaan"

Dijelaskannya, perekrutan 130 warga dari 12 kecamatan tersebut, yang paling sedikit dari wilayah Kecamatan Raimanuk dan Nanaet Duabesi.

"Kecamatan Raimanuk yang direkrut yakni warga Desa Renrua jumlah 9 orang, Desa Teun 2 orang, Desa Mandeu Raimanus 2 orang. Sedangkan dari Nanaet hanya 2 orang, selain itu banyak dari Kota Atambua," urai Balthasar. ***(Marselino Kardoso/Media Kupang)