KPU Bantah Kunci Perolehan Suara Ganjar Mahfud MD di Posisi 17 Persen di Pemilu 2024

9 Maret 2024, 12:00 WIB
Ketua KPU Hasyim Asy’ari saat konferensi pers di Kantor KPU, Jakarta, Jumat, 23 Februari 2024. Ia menyatakan, ada 686 tempat pemungutan suara (TPS) yang akan menggelar pemungutan suara ulang. /ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/

PORTAL LEBAK - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari membantah pernyataan calon wakil presiden ke-3 Mahfud MD terkait adanya algoritma, yang sengaja dirancang untuk mengunci suara Ganjar-Mahfud secara maksimal sebesar 17 persen.

“KPU tidak pernah menentukan suara orang A, orang B, dan seterusnya, partai ini adalah partai itu. Dari awal tidak ada partai karena pemungutan suara ini langsung,” tegas Hasyim dari kantor KPU Indonesia, di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, yang menentukan penghitungan suara adalah pemilih yang menggunakan hak pilihnya pada hari pemungutan suara Rabu 14 Februari 2024 lalu.

Baca Juga: Organisasi Mahasiswa Kumala Apresiasi Kinerja KPU Kabupaten Lebak, Begini Katanya

Hasyim menegaskan, KPU tidak bisa mengontrol jumlah pemilih yang pergi ke tempat pemungutan suara (TPS), apalagi jumlah suara yang diperoleh melalui pemungutan suara.

Oleh karena itu, ia juga menjelaskan, perolehan suara dalam bentuk suara atau dikonversi menjadi persentase hanya berasal dari penghitungan suara TPS secara progresif.

“Jadi kalau ada informasi, pemberitaan, atau pernyataan seperti ini yang dibantah oleh KPU, bahwa KPU tidak pernah mengoreksi, tidak pernah mengunci, tidak pernah menyasar partai tertentu, pasangan calon tertentu, karena sejak awal KPU harus memilih seperti itu, tidak ada apa-apa," katanya.

Baca Juga: KPU Lengkapi Rekapitulasi di 127 PPLN, Capres Cawapres Prabowo Gibran Menang

Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Perjuangan Indonesia (PDIP) Hasto Kristiyanto tentang adanya algoritma yang sengaja digunakan untuk mengunci Ganjar- Suara Mahfud maksimal 17 persen.

Menurutnya, dugaan pemblokiran suara ini muncul sebelum pemilu 2024.

"Iya, untuk penyelesaian permasalahan ini di masyarakat sudah lama, sudah ada sebelum pemilu. Sebelum pemungutan suara," bebernya.

Baca Juga: Verstappen Lanjutkan Dominasi, Raih Pole Kedua Musim Ini di GP Arab Saudi

Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan ini mengatakan, isu perebutan suara pasangan Ganjar-Mahfud jelang Pemilu 2024 juga diblokir di nomor yang sama.

“Terkunci dan nomor (suara) benar. Nanti kita buktikan, kita lihat saja nanti,” pungkasnya.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler