Network
PORTAL LEBAK - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua memutuskan kembali memberlakukan sistem shift kerja selama tiga bulan kedepan, guna meminimalisasi angka penularan Covid-19 di Kota Jayapura dan sekitarnya.⠀
⠀
Menurut Muhammad Musa'ad sebagai Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Kerja Sekda Papua, sistem shift kerja akan dibagi per dua hari. Dimana selama dua hari ASN Pemprov Papua akan bekerja di rumah lalu jumlah hari yang bekerja di kantor.⠀
⠀
“Kemudian pada hari Jumat, melakukan aktivitas olahraga serta kegiatan lainnya yang bertujuan menaikan imun tubuh,” terang Musaad pada Selasa 9 Februari 2021 seperti yang dibagikan melalui kiriman akun Instagram @pemprovpapua.
Baca Juga: Eks Ketua Umum FPI Dijerat Polisi Dengan Pasal Berlapis
Baca Juga: Wali Kota Denpasar Terima Anugerah Kebudayaan dari PWI
⠀
Ia juga mengatakan bahwa Pemprov Papua segera bersurat kepada pemerintah kabupaten dan kota agar dapat mengadopsi sistem shift kerja yang kini diberlakukan pemerintah provinsi.⠀
⠀
“Sebab tujuannya adalah untuk meminimalkan penularan COVID,” kata Musa'ad.
⠀
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa Pemprov Papua melalui Satgas Covid juga akan melakukan penegakan disiplin protokol kesehatan sesuai Pergub No 32 Tahun 2020. Sehingga melalui langkah ini, diharapkan dapat benar-benar menekan penyebaran COVID - 19 di Papua.
Baca Juga: Tahun Baru Imlek di Lebak, Perayaan Ditiadakan Ibadah Tetap Jalan
Senada disampaikan Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Doren Wakerkwa, saat memimpin apel gabungan terakhir sehari sebelumnya.⠀
⠀
Doren Wakerkwa mengatakan kasus Covid-19 di wilayah Papua terus mengalami peningkatan signifikan. Oleh karenanya, apel pagi selama tiga bulan kedepan bakal ditiadakan. ⠀
⠀
“Kita akan kembali memberlakukan penghentian sementara aktivitas berkumpul melalui apel gabungan seperti ini. Sebab kasus COVID ini sangat tinggi”.⠀
⠀
Begitu pula Doren mengatakan bahwa untuk mekanisme dan sistem kerja, sudah kita siapkan sistem shift untuk tiga bulan kedepan ini, dengan 50 persen bekerja di kantor dan 50 persen bekerja di rumah, sambil menunggu perkembangan selanjutnya.***
