PORTAL LEBAK - Ledakan di depan Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu pagi, menuai kritik keras dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Ormas muslim terbesar di Indonesia Nadhlatul Ulama (NU).
"MUI mengutuk keras peristiwa (ledakan-Red) pagi ini, yang telah membuat ketakutan di tengah-tengah masyarakat dan telah membuat jatuhnya korban jiwa," ujar Wakil Ketua Umum MUI K.H. Anwar Abbas.
Alhasil, MUI mengutuk tindakan pelaku peledakan di depan Gereja Katedral itu. Anwar menilai, aksi pelaku sangat tidak manusiawi dan bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama manapun, sehingga tidak bisa ditolerir.
Baca Juga: Menteri Agama RI Mengutuk Keras Aksi Bom Gereja Katedral Makassar
Setali tiga uang, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas menyatakan, kekerasan dan teror bukanlah ajaran agama. Agama mana pun tidak pernah membenarkan hal tersebut.
"Tindakan kekerasan yang mengancam rusaknya harmoni sosial, tidaklah bisa dibenarkan. Apalagi berupa teror dalam bentuk bom. Sebaliknya, perbuatan seperti itu harus dikutuk," tegas Robikin.
"Kekerasan dan teror bukan ajaran agama. Agama apapun tidak mengajarkan dan membenarkan hal itu," tambah Robikin, seperti PortalLebak.com kutip dari Antara, Minggu 28 Maret 2021.
Baca Juga: Breaking News, Ledakan Diduga Bom Terjadi di Gereja Katedral Makassar