Demi Tingkatkan Kewaspadaan, Presiden Ingin Peringatan BMKG Mudah Diakses Masyarakat

- 6 April 2021, 11:20 WIB
Presiden RI Joko Widodo
Presiden RI Joko Widodo /Foto : Instagram @jokowi/

PORTAL LEBAK – Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas secara virtual terkait dengan Penanganan Bencana di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur dari Istana Merdeka Jakarta, 6 April 2021, menginginkan adanya kepastian seluruh kepala daerah dan masyarakat dapat mengakses, memantau prediksi cuaca dan iklim yang dikeluarkan BMKG.

Dikutip Portallebak.com dari ANTARA, Presiden ingun peringatan, prediksi cuaca dan iklim yang dikeluarkan BMKG dapat semakin mudah diakses masyarakat.

“Mereka harus tahu semuanya sehingga masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan untuk menghadapi ancaman risiko, baik itu angin kencang, bahaya banjir, banjir bandang, dan tanah longsor,” jelas Presiden Jokowi.

Baca Juga: Kabar Bahagia! Salat Tarawih dan Salat Idul Fitri Berjamaah Diizinkan di Masjid, Ini Penjelasannya

Baca Juga: [Hoax atau Fakta]: Puluhan Mobil Mewah Terbakar di Kilang Balongan Pertamina

Mengenai bencana yang terjadi di NTB dan NTT, Jokowi juga berpesan secara khusus agar penyampaian peringatan kepada masyarakat semakin digencarkan.

“Saya minta  BMKG menggencarkan peringatan cuaca ekstrem akibat dari Siklon Tropis Seroja ini,” ucapnya.

Orang nomor satu di Republik Indonesia ini memerintahkan jajaran, khususnya dari Kementerian PUPR, agar mempercepat perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana di NTB dan NTT.

Baca Juga: Skema Penindakan Larangan Mudik Dibahas Bersama Kemenhub, Korlantas Polri Siapkan 333 Titik Penyekatan

Baca Juga: Pemerintah Berupaya Pulihkan Telekomunikasi Daerah Bencana di NTT dan NTB

Sebagai pemimpin negara, Jokowi melihat dan juga memantau beberapa jembatan yang roboh, akses jalan dan sejumlah infrastruktur rusak akibat bencana tersebut.

“Segera pulihkan jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, jaringan internet, juga distribusi logistic, dan BBM sehingga bantuan dapat segara tersalurkan ke masyarakat yang menjadi korban bencana,” tegasnya.

Presiden juga meminta agar dilakukan antisipasi bahaya lanjutan adanya cuaca yang sangat ekstrem, yang terjadi di berbagai kawasan di Indonesia.

Baca Juga: Banjir Bandang Lembata NTT, 11 Meninggal dan 16 Lainnya Hilang

Baca Juga: Asal Usul Senjata Zakiah Aini Akhirnya Terungkap, Densus 88 Menangkap Seorang Pria di Banda Aceh

Selain untuk meningkatkan kewaspadaan, peringatan BMKG yang mudah diakses oleh masyarakat juga dapat meminimalkan korban bencana.

Seperti diketahui, hingga Selasa 6 April 2021 sudah ada total 128 orang meninggal yang dilaporkan atas bencana alam di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Rincian para korban yang meninggal dunia yakni dari Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49, dan Alor 12, sedangkan total hilang sebanyak 72 orang, dengan rincian kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23, dan Lembata 21 orang.

Baca Juga: Banjir Bandang Flores, BMKG Sebut Cuaca Ekstrem Ini Yang Picu Bencana di Wilayah NTT

Baca Juga: Sampaikan Duka Mendalam, Presiden RI Jokowi Instruksikan Jajaran Gerak Cepat Tangani Bencana di NTT dan NTB

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BNPB per Senin 5 April 2021 pukul 23.00 WIB, sebanyak 2.019 KK atau 8.424 warga yang mengungsi, serta 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak.***

 

 

Editor: Didin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah