Network
"Ijazah SD dipatok Rp500 ribu, SMP Rp700 ribu, SMA/SMK Rp800 ribu, ijazah S1 Rp2 juta, ijazah S2 seharga Rp 2,5 juta," papar AKBP Zulham.
"Tersangka juga membuat KTP palsu dengan harga Rp300 ribu, Kartu Keluarga Rp300 ribu, akta kelahiran Rp250 ribu dan sertifikat pelatihan satpam Rp500 ribu," tambahnya.
Baca Juga: Alur Cerita Ikatan Cinta 22 Juni 2021, Aldebaran Ancam Elsa Agar Tidak Macam-macam
Para tersangka, yakni MW (32) warga Jalan Kesambi Desa Lajing, Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan Madura.
Sedangkan tersangka lainnya BP (26) warga Jalan Kedinding Lor Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Surabaya.
Zulham mebeberkan, kedua tersangka sengaja menawarkan kepada orang-orang yang ingin mendapatkan pekerjaan dengan syarat-syarat tertentu.
Baca Juga: Kepala Baintelkam Polri: KKB Tak Ganggu Semua Wilayah Papua
Terdapat beberapa orang yang sudah polisi periksa, aparat pun terus melacak orang-orang yang menggunakan jasa ijazah palsu yang dibuat kedua pelaku.
"Tersangka BP aktif berperan serta dia yang mencetak. Sementara tersangka MW juga mencetak ijazah palsu. Sejak operasional tahun 2019 keduanya sudah mendapatkan keuntungan 86 juta," ungkapnya.
Cara memesan ijazah palsu dari pelaku, para korban hanya menelfon tersangka BP dan memesan ijazah palsu. Korban tinggal mengirimkan nama serta gelar yang diinginkan dan tidak ada identitas lengkap.
