Alhasil, dokter Hasto beraudiensi dan bertemu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk mempercepat penurunan stunting melaui pemetaan kegiatan sanitasi dan air minum, Rabu 25 Agustus 2021.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan siap berkolaborasi bersama untuk penurunan stunting dengan BKKBN, khususnya penyediaan sanitasi dan air bersih.
Baca Juga: Panen Raya 150 Hektar di Serang Banten, Dompet Dhuafa-Baznas DKI Gandeng Gapoktan Bina Mulya
Kementerian PUPR akan memanfaatkan data keluarga beresiko stunting, dari PK21 untuk menentukan tempat dan fokus sasaran prioritas.
“Jika anak-anak Indonesia tidak mendapat air bersih dan sanitasi baik, berisiko stunting, ini harus dihindari. Pemerintah akan gencar menyediakan air bersih dan sanitasi," tutur Basuki.
“Pencegahan stunting melalui penyediaan fasilitas air bersih dan sanitasi adalah Program Prioritas Nasional yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya," tambahnya.
Baca Juga: Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Diresmikan, Jasa Marga: Dua Minggu Beroperasi dengan Tarif Nol Rupiah
Terpenuhinya fasilitas itu dinilai Basuki, berpengaruh atas penurunan stunting di Indonesia, khususnya terkait asupan gizi yang diterima tubuh pada anak.
Selanjutnya, Basuki menjelaskan, pencegahan stunting dalam bidang air minum dibagi menjadi dua program.
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perdesaan Padat Karya.