Sabar Mangadoe Penasehat DPP DGP: Ada Partai Menolak Sistem Proporsional Tertutup, Jangan Coblos Partai Itu

- 17 Januari 2023, 20:00 WIB
Ilustrasi: pro kontra Pemilu Legislatif 2024 apakah menggunakan Sistem Proporsional Tertutup atau Sistem Proporsional Terbuka.
Ilustrasi: pro kontra Pemilu Legislatif 2024 apakah menggunakan Sistem Proporsional Tertutup atau Sistem Proporsional Terbuka. /Dok. Pikiran Rakyat/

Sedangkan contoh partai yang saat ini bersuara menolak keras adalah partai NasDem, diikuti oleh partai Golkar. Bahkan partai Gerindra-pun tampaknya mulai menolak Pileg kembali gunakan Sistem Proporsional Tertutup.

Sebagai rakyat dan warga negara biasa, bukan elit politik partai, Sabar menyatakan rakyat hanyalah bisa menonton pertarungan politik antar partai peserta Pemilu 2024 saat ini.

Pertarungan parpol yang sangat menentukan berapa jumlah kursi DPR-RI, DPRD Propinsi, Kabupaten dan Kota yang dapat diperoleh oleh masing-masing partai, pada hari pencoblosan pileg, tanggal 14 Februari 2024 mendatang.

Baca Juga: Staf BELIFT LAB Diserang Karena Diduga Memukul Idola KPop Sunoo ENHYPEN

Tapi Rakyat selain berhak namun juga mampu untuk menilai sikap politik dari 9 partai parlemen dan 9 partai non-parlemen lainnya dengan sikap yang lebih kritis dan yang lebih objektif. Bersama Kita Bisa !! Yess, We Can !! Karena dengan Bersama Kita menjadi Jauh Lebih Bermartabat & Berdaulat !!

Ruginya Partai Minim Kader, Apalagi Nihil Kader

“Atau dengan kata lain, pileg dengan sistem proporsional tertutup akan menjadi kerugian besar bagi partai mana pun yang minim kader, apalagi nihil kader partai yang otentik seperti partai NasDem dan Demokrat dalam berebutan kursi DPR lawan 16 partai peserta Pemilu 2024 lainnya,” papar Sabar.

Dia menilai Pileg selayaknya menggunakan kembali sistem proporsional tertutup, seperti pada Pileg 1999 dan Pileg 2004.

Baca Juga: Inilah Akhir Kekuasaan Bos Mafia Messina Denaro, Setelah 30 Tahun Polisi Italia Baru Bisa Menangkapnya

Alhasil, Sabar menghitung partai-partai yang minim kader, apalagi nihil kader partai yang otentik, terpaksa dan dipaksa harus berjuang keras berebutan sebanyak-banyaknya jumlah kursi DPR-RI dan DPRD Propinsi, Kabupaten dan Kota.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x