Soalnya, Zainuddin menyatakan tak mudah mencari guru produktif dalam waktu singkat, apalagi menjelang ujian akhir sekolah.
"Mereka kesulitan mencari guru senior, jangankan guru senior, mencari guru biasa saja tidak mudah. Contohnya di Dapil saya seorang guru yang harus kehilangan wakil Kepala Sekolah yang telah lulus PPPK," paparnya.
Selain itu, seorang guru harus meningkatkan kompetensinya supaya menjadi pengajar dan pendidik yang lebih baik.
Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Lebak Salurkan Intensif Guru Honorer Senilai Rp600 Ribu per Bulan
Banyak hal yang dapat dijalankan guru agar meningkatkan kompetensi dirinya, seperti kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional agar memahami penerapan Kurikulum Merdeka (IKM).
"Guru perlu juga meningkatkan kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, Kompetensi sosial personalnya. Ini dijalankan dengan skema-skema jelas," katanya.
"Saat ini banyak terjadi perubahan, salah satu implementasi kurikulum Merdeka, itu yang memahami IKM saja," jelasnya.
Baca Juga: Helikopter SAR dan Polda Sumsel, Bantuk Evakuasi Heli Kapolda Jambi yang Mendarat Darurat
Zainuddin juga mengharapkan guru penggerak bisa menjadikan pengalaman sebagai pedoman untuk menerapkan merdeka belajar.
Sekaligus dapat menggerakkan eskosistem sekolah agar mewujudkan pembelajaran yang berpihak atau berpusat kepada murid, agar jadi lebih kreatif.
"Experience is the best teacher, guru terbaik adalah pengalaman, ini harus dikemas dalam mempertemukan siswa dengan guru terbaik," kata Zainuddin.