PORTAL LEBAK - Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) menanggapi kritik yang ditujukan kepada lembaga tersebut dalam film dokumenter "Dirty Vote" yang disutradarai Dandhy Dwi Laksono.
“Teman-teman kalau mengkritik Bawaslu silakan saja, Bawaslu tidak masalah selama kita menjalankan tugas dan fungsi sesuai peraturan perundang-undangan”, kata Ketua Bawaslu Indonesia Rahmat Bagja saat menjawab pertanyaan wartawan.
saat konferensi pers di Jakarta, Minggu.
Menurut Bagja, sejauh ini Bawaslu RI dan pengawas pilkada sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Sehingga dia menyerahkan seluruh penilaian kinerja Bawaslu kepada publik.
Baca Juga: Bawaslu DKI Jakarta membolehkan peserta pemilu mendapatkan APK setelah ditertibkan
“Alhamdulillah, mohon kritik kami. Proses-proses yang sedang berjalan, kami tidak ingin proses-proses tersebut dianggap tidak akurat. Namun saat ini Bawaslu sudah menjalankan tugasnya dengan baik," kata Bagja seperti dikutip PortalLebak.com dari Antara.
"Tapi itu juga tergantung masyarakat, pandangan masyarakat sangat diharapkan. Kita tidak bisa membentuk (mengontrol, catatan redaksi) pandangan masyarakat,” tambahnya.
Juga menghormati kebebasan berekspresi yang merupakan hak semua warga negara.
“Apa yang diungkapkan oleh teman-teman adalah bahwa hak-hak tersebut dilindungi oleh konstitusi, dan hak serta kewajiban Bawaslu dijamin dan diatur oleh undang-undang,” kata Ketua Bawaslu RI.