Oleh karena itu, Agung menegaskan, media sosial tidak bisa disamakan dengan media online, yaitu media massa mainstream yang menggunakan platform online.
Untuk itu, lanjutnya, hal inilah yang menjadikan peran media dalam menghentikan penyebaran terorisme radikal menjadi sangat penting, karena jurnalisme berdampak pada pemahaman pengetahuan dan partisipasi masyarakat.
Baca Juga: Robinho, Mantan Bintang Real Madrid dan Man City Dihukum Penjara 9 Tahun Terkait Pemerkosaan
“Namun media massa berpotensi menjadi sumber oksigen bagi gerakan teroris melalui pemberitaan yang berlebihan dan pelanggaran etika jurnalistik,” Agung mengingatkan.***