Riset Teknologi Otomotif ala Renault dan Nissan, Mobil Listrik Inovatif Akan Diciptakan

24 Oktober 2022, 07:14 WIB
FOTO FILE: Mobil listrik Renault 4 dipresentasikan di Paris Auto Show 2022, Prancis 17 Oktober 2022. /Foto: REUTERS/STEPHANE MAHE/

"Yang penting adalah apa yang dibawa Nissan dalam kekayaan intelektual, insinyur, dan proyek bersama,"

PORTAL LEBAK - Dua raksasa otomotif dunia, yakni Renault SA dan Nissan Motor Co Ltd tengah berbagi teknologi, untuk merombak kemitraan kedua perusahaan.

Kesepakatan ini, menurut sumber yang dekat dengan Reuters, muncul sebagai titik pertikaian antara Renault SA dan Nissan Motor Co Ltd, beberapa dekade terakhir.

Produsen mobil asal Prancis Renault SA dan Jepang Nissan Motor Co Ltd, mengungkapkan bulan ini mereka sedang membicarakan masa depan aliansi mereka.

Baca Juga: Renault dan Nissan Akan Kerja Sama Menggarap Mobil Listrik Rp373 Triliun

Pembahasan termasuk upaya Nissan yang berpotensi berinvestasi dalam bisnis kendaraan listrik yang dipisahkan dari Renault.

Diskusi itu telah mencakup pertimbangan Renault menjual sebagian dari sekitar 43 persen sahamnya di Nissan, ungkap tim Reuters yang melaporkan.

Ini menjadi sebuah langkah yang akan menempatkan pasangan pada pijakan yang lebih setara dan menandai pergeseran seismik otomotif.

Baca Juga: Nissan Akan Rilis Mobil Mini Jenis Electric Vehicles di 2022, Bisa Digunakan Sebagai Genset

Aliansi antara Renault dan Nissan didirikan pada 1999 dan telah lama didorong oleh eksekutif, berubah menjadi buronan Carlos Ghosn.

Berbagi kekayaan intelektual telah menjadi fokus pembicaraan itu, kata kedua orang itu, yang menolak disebutkan namanya karena informasi itu tidak dipublikasikan.

Untuk pembuat mobil Prancis, "reboot" berarti hubungan harus lebih dari sekadar finansial, kata salah satu orang.

Baca Juga: Renault-Nissan dan Hyundai Menutup Pabrik Mobil, Karena Ketakutan Penularan Pademi Covid-19?

"Yang penting adalah apa yang dibawa Nissan dalam kekayaan intelektual, insinyur, dan proyek bersama," kata orang itu.

Perusahaan Nissan hanya memegang 15 persen saham Renault - dan tanpa hak suara - sehingga dominasi Perancis atas aliansi tersebut telah lama menjadi bahan perdebatan.
Banyak eksekutif di pembuat mobil Jepang itu melihat hubungan tidak seimbang, terutama soal pengembangan produk.

Perhatian Nissan berpusat pada berbagi teknologi masa depan, termasuk baterai all-solid-state untuk kendaraan listrik yang saat ini sedang dikembangkan, kata orang kedua. Berbagi teknologi lama kurang menjadi perhatian, kata orang itu.

Baca Juga: Bayi 16 Bulan di Afrika Selatan Tewas Diinjak Jerapah Sang Ibu Kritis, Ini Penyebabnya

Renault memisahkan bisnis kendaraan listriknya, kode bernama "Ampere", dari unit mesin pembakaran internal warisannya, kode bernama "Horse".

Tujuannya untuk mengejar ketinggalan dalam pergeseran industri otomotif ke elektrifikasi yang dipimpin oleh saingan mereka, dari AS, Tesla Inc.

Dikutip PortalLebak.com dari Reuters, baik pihak Nissan maupun Renault menolak berkomentar terhadap informasi yang beredar ini.

Baca Juga: Instruksi Dinkes: Apotek di Kabupaten Lebak Banten, Dilarang Jual Obat Sirop

Fokus Politik Dalam Dunia Otomotif 

Pemerintah Prancis, yang memiliki sekitar 15 persen saham Renault, ingin agar produsen mobil itu mempertahankan keunggulan industri dan teknologinya, kata menteri keuangan Bruno Le Maire.

Menyusul komentarnya, kementerian perdagangan Jepang bertanya kepada Nissan tentang sikapnya, kata salah satu orang.

Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri tidak menanggapi permintaan komentar di luar jam kerja reguler.

Baca Juga: Kisah Pria Pasien TBC RO di Bogor Kehilangan Pekerjaan Hingga Ditinggal Istri

Renault ingin Nissan berinvestasi di unit kendaraan listriknya, sementara Nissan ingin Renault memangkas sahamnya menjadi 15 persen, berdasarkan lapor Reuters sebelumnya.

Pasangan ini belum mencapai kesepakatan tentang investasi, karena sulit untuk menentukan angka tanpa penilaian unit yang jelas, kata tiga orang yang mengetahui masalah tersebut.

Bloomberg News mengutip sebuah sumber yang mengatakan Nissan akan menginvestasikan $500 juta hingga $750 juta dengan imbalan sekitar 15% dari unit tersebut.

Baca Juga: Pembalap Francesco Bagnaia Menang di Malaysia, Dia Segel Gelar Dunia MotoGP

Mengingat kebutuhan investasinya, Renault lebih bersemangat dari keduanya untuk mencapai kesepakatan, kata seseorang yang akrab dengan negosiasi.

"Tidak ada alasan mengapa Nissan harus benar-benar berpartisipasi" dalam unit tersebut, kata orang tersebut, mengutip kebutuhan Nissan untuk menjelaskan efektivitas biaya investasi kepada pemegang saham.

Pembuat mobil bertujuan untuk membuat pengumuman pada 15 November, meskipun rinciannya belum diselesaikan dan masih bisa memakan waktu berminggu-minggu, kata salah satu orang.

Baca Juga: Ikatan Cinta 23 Oktober 2022: Ada Kakak Sienna Datang ke Indonesia, Wajahnya Tak Bersahabat ke Al dan Andin

Mitra junior aliansi Mitsubishi Motors Corp kemungkinan akan menginvestasikan beberapa persen di unit baru Renault untuk mempertahankan hubungan aliansinya.

Sejauh ini, Mitsubishi mengatakan belum masuk untuk mempertimbangkan lebih rinci tentang rencana investasi tersebut.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler