Teknologi Otomotif Terbaru: Apa Itu e-fuel dan Dapatkah Membantu Membuat Mobil Bebas CO2

- 8 Maret 2023, 06:00 WIB
Pipa knalpot mobil di sebuah jalan di Berlin, Jerman, 22 Februari 2018.
Pipa knalpot mobil di sebuah jalan di Berlin, Jerman, 22 Februari 2018. /Foto: REUTERS/Fabrizio Bensch/File Foto/

Menggunakan bahan bakar elektronik di mobil ICE membutuhkan listrik terbarukan sekitar lima kali lebih banyak daripada menjalankan kendaraan baterai-listrik, menurut makalah tahun 2021 di jurnal Nature Climate Change.

Baca Juga: PBB Sebut Ribuan Pengungsi Rohingya Kehilangan Tempat Tinggal Setelah Kebakaran Kamp di Bangladesh

Bahkan para advokat mengatakan Eropa tidak akan memiliki cadangan energi terbarukan yang cukup untuk memproduksi bahan bakar elektronik dalam skala besar dan harus mengimpornya dari wilayah lain.

Beberapa pembuat kebijakan juga berpendapat bahwa e-fuel harus disediakan untuk sektor yang sulit didekarbonisasi.

Sektor seperti pengiriman dan penerbangan, yang tidak seperti mobil penumpang, tidak dapat dijalankan dengan mudah menggunakan baterai listrik.

Baca Juga: PBB Sebut Ribuan Pengungsi Rohingya Kehilangan Tempat Tinggal Setelah Kebakaran Kamp di Bangladesh

Hukum Apa yang Selanjutnya Digunakan Uni Eropa?

Beberapa hari sebelum pemungutan suara terakhir pada undang-undang Uni Eropa, yang dijadwalkan pada 7 Maret 2023, Menteri Transportasi Jerman Volker Wissing mempertanyakan dukungan Jerman untuk itu.

Ini mengejutkan para pembuat kebijakan termasuk kementerian lingkungan Jerman yang dipimpin oleh Partai Hijau.

Anggota Partai Demokrat Bebas Wissing mengatakan penggunaan bahan bakar elektronik harus tetap dimungkinkan setelah tahun 2035, dan proposal Komisi Eropa yang dijanjikan tentang hal ini masih belum ada.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x