YouTube Melarang Akun yang Diyakini Dimiliki oleh Taliban

18 Agustus 2021, 08:00 WIB
YouTube Melarang Akun yang Diyakini Dimiliki oleh Taliban. Siluet pengguna laptop dan perangkat seluler terlihat di sebelah proyeksi layar logo YouTube dalam ilustrasi gambar yang diambil 28 Maret 2018. /Foto: REUTERS/Dado Ruvic/

PORTAL LEBAK - Perusahaan pemilik aplikasi YouTube, Alphabet Inc. mengungkapkan pada hari Selasa 17 Agustus 2021, mereka melarang akun yang diyakini dimiliki dan dioperasikan oleh Taliban.

Perusahaan media sosial Amerika Serikat (AS) itu bergegas, secara terbuka mengklarifikasi aturan mereka, tentang kelompok yang mengendalikan Afghanistan.

Ini dilakukan setelah pasukan pimpinan AS menarik sebagian besar pasukan mereka yang tersisa bulan lalu.

Baca Juga: Jenis HP Android yang Tidak Bisa Buka YouTube dan Google, Pada 27 September 2021

Seperti PortalLebak.com lansir dari Reuters, gerak kelompok Taliban mendapat percepatan saat pertahanan militer pemerintah Afghanistan keok.

Otomatis, kelompok pemberontak Taliban memasuki ibu kota pemerintahan, di Kabul, pada hari Minggu 15 Agustus 2021.

Kembalinya Taliban telah menimbulkan kekhawatiran akan tindakan keras terhadap kebebasan berbicara dan hak asasi manusia.

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Jadi Penyanyi Wanita Pertama Capai 10 Juta Likes di YouTube

Khususnya hak-hak perempuan dan kekhawatiran bahwa negara itu dapat kembali menjadi hotspot terorisme global.

Secara terpisah, Financial Times melaporkan bahwa layanan pesan WhatsApp Facebook Inc. telah menutup saluran bantuan pengaduan, yang dibuat oleh Taliban, setelah mengambil alih Kabul.

Seorang juru bicara WhatsApp menolak untuk mengomentari tindakan tersebut.

Baca Juga: Sah, PM Malaysia Muhyiddin Yassin mengundurkan diri saat krisis politik meningkat

Namun jubir itu mengatakan bahwa WhatsApp berkewajiban melarang akun yang mewakili akun resmi Taliban, sebagai bagian dari undang-undang sanksi AS.

Nomor pengaduan yang merupakan hotline darurat bagi warga sipil untuk melaporkan kekerasan, penjarahan atau masalah lain diblokir oleh Facebook.

Pemblokiran ini dilakukan hari Selasa 17 Agustus 2021, bersama dengan saluran resmi Taliban lainnya, kata laporan itu.

Baca Juga: Pakaian Suku Baduy Dipakai Presiden Joko Widodo, Promosi Massal yang Bantu UMKM Masyarakat Lebak

Facebook pada hari Senin mengatakan telah menunjuk Taliban sebagai kelompok teroris dan melarangnya konten yang mendukungnya dari platformnya.

YouTube, ketika ditanya apakah melarang Taliban pada hari Senin, menolak berkomentar.

FOTO FILE: Siluet pengguna laptop dan perangkat seluler terlihat di sebelah proyeksi layar logo YouTube dalam ilustrasi gambar ini yang diambil 28 Maret 2018.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler