Pendiri dan pembuat mobil China Geely ekspansi dan meluncurkan usaha smartphone premium

30 September 2021, 10:59 WIB
Sebuah bangunan dari Geely Auto Research Institute terlihat di Ningbo, provinsi Zhejiang, China, 4 Agustus 2017. /Foto: REUTERS/ALY SONG/

PORTAL LEBAK - Pendiri dan produsen mobil Cina Zhejiang Geely Holding, akan merilis usaha smartphone pertamanya pada tahun 2023.

Manajemen Geely akan menjual 3 juta unit smartphone di tahun pertama, menurut memo yang dilihat oleh Reuters dan dilansir oleh PortalLebak.com.

Geely, yang juga pemilik Volvo, mengumumkan pada hari Selasa bahwa ketua Eric Li, juga dikenal sebagai Li Shufu, akan meluncurkan perusahaan baru.

Baca Juga: Era Electric Vehicle di Indonesia Diprediksi Akan Didominasi Motor Listrik Dibanding Mobil Listrik

Perusahaan tersebut berkomitmen akan membuat smartphone premium, membawanya ke sektor kompetitif yang didominasi oleh segelintir raksasa produsen smartphone.

Padahal, Li telah membuat rencana futuristik dalam usaha seperti mobil terbang dan taksi helikopter.

Dengan terjun ke usaha telepon, menempatkan Geely ke dalam sektor yang sangat kompetitif yang tidak lagi tumbuh di China.

Baca Juga: Produsen Mobil Sport Inggris Lotus Ekspansi Penjualan ke China Saingi Porsche

Usaha smartphone didominasi oleh segelintir pemain termasuk Apple, Xiaomi Corp China dan lainnya.

Geely adalah pembuat mobil pertama yang berkomitmen untuk menjual smartphone premium, meskipun produsen tersebut telah merambah ke pasar kendaraan listrik.

"Ada hubungan erat antara teknologi dalam kokpit kendaraan cerdas dan teknologi smartphone," kata Li dalam pernyataannya.

Baca Juga: Sinergi TNI dan Pemda Lebak Bahas Penanganan Persoalan Sosial di Masyarakat

"Tren utama di masa mendatang adalah menciptakan ekosistem pengguna lintas batas dan memberi pengguna pengalaman multi-layar yang lebih nyaman, lebih cerdas, dan terhubung dengan mulus," paparnya.

Pernyataan itu mengatakan perusahaan baru Li, Hubei Xingji Shidai Technology Co Ltd, telah menandatangani perjanjian dengan Zona Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Wuhan.

Tujuannya, untuk mendirikan kantor pusat di pusat kota Wuhan, di mana ia akan mengembangkan perangkat pintar termasuk smartphone.

Baca Juga: Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa Pimpin Sertijab Empat Pati TNI AD, Berikut Namanya

Catatan publik menunjukkan bahwa Li memiliki 55 persen saham dalam perusahaan Xingji Shidai.

Menurut memo internal yang dilihat oleh Reuters, proyek tersebut akan didanai dengan investasi 10 miliar yuan ($1,55 miliar) dan juga menargetkan pendapatan 10 miliar yuan pada tahun pertama.

Ini bertujuan untuk mencapai pendapatan kumulatif 150 miliar yuan dalam delapan tahun, mempekerjakan 3.000 orang.

Baca Juga: Tali Kasih Sang Polisi Kepada Penderita Hydrocephalus Penghapal Al-Quran

Selanjutnya, masuk dalam daftar di pasar saham, ungkap memo itu juga. Meski demikian, Geely menolak mengomentari memo itu.

Pengiriman handset ke China tahun lalu turun 11 persen menjadi 330 juta unit.
Secara global, konsumen membutuhkan waktu lebih lama untuk meningkatkan ke model yang lebih baru, karena peningkatan kinerja dan fitur bersifat inkremental.

Will Wong, yang melacak pasar smartphone China di perusahaan riset IDC, mengungkapkan pengakuan merek Geely di China, akan membantunya masuk ke pasar premium.

Baca Juga: Kasus Pembacokan di Cimarga, Gegara Pelaku Tak Diberi Rokok, Berikut Penjelasan Polisi

"Namun demikian, fokus bisnis ponsel Geely kemungkinan akan lebih memperkuat ambisinya untuk pengembangan kendaraan cerdas. Semua pembuat mobil mencari pembeda utama untuk berhasil," ujar Wong.

Secara global, Apple mendominasi pasar untuk ponsel dengan harga lebih dari $400, dengan pangsa pasar 57 persen, menurut Counterpoint Research.

Selanjutnya, posisi Samsung mengikuti di belakangnya dengan pangsa 17 persen.

Baca Juga: Pengganti Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Telah diajukan DPP Partai Golkar

Bagi Geely, perusahaan perangkat keras konsumen itu, telah fokus usahanya di sektor kendaraan listrik pintar.

Pada bulan Maret 2021, pendiri Xiaomi Lei Jun mengatakan perusahaannya akan secara resmi memasuki pasar kendaraan listrik dan menginvestasikan $ 10 miliar selama 10 tahun ke depan.

Huawei dan Foxconn juga telah memasuki sektor ini melalui kemitraan, sementara Apple dilaporkan telah melakukan penelitian dan pengembangan untuk mobil pintarnya sendiri.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler