Memasuki Masa Panen Raya, Pemprov Banten Pastikan Harga Beras Kembali Normal

3 Maret 2024, 10:59 WIB
Sejumlah daerah di provinsi Banten akan panen raya, pemerintah provinsi Banten yakin harga beras akan normal dan stabil. /Foto: Tangkapan Layar/laman pemprov Banten/


PORTAL LEBAK - Daerah lumbung padi di Provinsi Banten perlahan sudah memasuki masa panen raya, alhasil Pemerintah Provinsi Banten memastikan harga kebutuhan pokok terutama beras di pasaran akan kembali normal dan stabil.

Pemerintah provinsi Banten menyatakan kebutuhan beras untuk kebutuhan bulan Ramadhan dan menjelang hari raya idul Firti 1445 hijriyah (H) dapat terpenuhi.

Hal ini sejalan dengan perkembangan angka inflasi month to month yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten.

Baca Juga: Cek Cadangan Beras dan Beri Bantuan Pangan di Kota Serang, Jokowi: Kalau APBN Sanggup Kita Lanjutkan

Data tersebut mengungkap angka inflasi di Provinsi Banten berada pada posisi 0,52 persen, dan harga beras menjadi penyumbang inflalsi sebesar 0,28 persen.

“Angka itu cukup baik, apalagi di bulan Maret 2024 ini sudah memasuki masa panen raya. Jika stok gabah melimpah, maka nilai tukar petani (NTP) juga akan kembali normal, pun dengan harga berasnya,” kata Kepala BPS Provinsi Banten Faizal Anwar, dikutip PortalLebak.com di laman resmi Bantenprov, Sabtu 2 Februari 2024.

Faizal menjelaskan, angka itu merupakan gabungan dari inflasi antar wilayah cakupan Indek Harga Konsumen (IHK) bulan Februari 2024 dari lima kabupaten dan kota yakni; Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kota Serang, Kota Cilegon dan Kota Tangerang.

Baca Juga: Ombudsman Ingin Bantuan Beras Ada Setiap Bulan, Guru Besar IPB: Cukup Sampai Februari 2024

“Dari lima wilayah itu, total IHK-nya mencapai 105,14 dengan inflasi YoY mencapai 2,81 persen,” ucapnya.

Disisi lain, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distan) Provinsi Banten Agus M Tauchid menyatakan, berdasarkan sumber data di lapangan bulan Maret ini ada 45,287 hektar padi yang siap panen.

Setidaknya, produksi para petani di Banten, akan menghasilkan padi sebanyak 263,705 ton Gabah Kering Giling (GKG).

Baca Juga: Rekapitulasi Nasional KPU: Suara PDI Perjuangan dan Golkar Tertukar di PPLN Seoul, Ini Detil Alasannya

Dari jumlah itu, jika dikonversi ke beras akan mencapai sekitar 166,741 ton. Sedangkan kebutuhan di Provinsi Banten sebanyak 119,677 ton. Artinya masih ada surplus beras sebanyak 47,063 ton.

“Itu merupakan hasil panen dari masa tanam bulan Desember 2023, Dimana pada saat ini sudah memasuki masa musim penghujan,” ujar Agus.

Selain itu, kata Agus, panen raya juga akan terjadi di bulan April 2024, dimana itu sudah memasuki bulan Ramadan dan Idul Fitri 1445 hijriyah.

Pada momen Hari Besar Keagamaan (HBK) Islam itu kebutuhan akan beras diprediksi akan terjadi peningkatan. Pertama ada momen yang disebut selamatan dan yang kedua zakat fitrah.

Baca Juga: Eks Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono Mengaku Menggunakan Rekening Satpam untuk Transaksi Keuangan

“Atas kondisi itu, sehingga kebutuhan konsumsi beras kita tingkatkan yang dalam kondisi normal hanya 119,677 ton menjadi 131,645 ton,” paparnya.

Diakui Agus, capaian panen di Provinsi Banten itu jauh melebihi dari target Luas Tambah Tanam (LTT) yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI, bahkan sampai dua kali lipat dari target nasional.

Misalnya saja luas tanam di bulan Januari 2024 yang mencapai 63,371 hektar, sementara target nasional sebesar 39,112 hektar.

Baca Juga: Tayangan Perdana 'Dating Show' TREASURE jadi viral, Soalnya Ada Pemeran KDrama Wanita 'Terpanas'

Agus mengungkapkan, keberhasilan menjaga stok kebutuhan beras itu tidak terlepas dari arahan yang selalu diberikan Bapak Pj Gubernur Banten Al Muktabar agar para petani di Provinsi Banten melakukan percepatan masa tanam.

"Itu kemudian yang kami lakukan dan tidak terlepas dari arahan PJ Gubernur Banten pak Al Muktabar,” tutupnya.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler