Bisnis Makin Untung: Transaksi Bilateral Indonesia dan China, Gunakan Mata Uang Lokal atau LCS

9 September 2021, 14:02 WIB
Deputi Gubernur Bank Indonesia BI, Dody Budi Waluyo: Penerapan penyelesaian transaksi bilateral mata uang lokal (Local Currency Settlement/LCS) Indonesia-China dinilai menguntungkan bisnis. /Foto: bi.go.id/Humas/

PORTAL LEBAK - Penerapan penyelesaian transaksi bilateral dengan mata uang lokal (Local Currency Settlement/LCS) antara kedua negara Indonesia dan China, dinilai akan memberi banyak manfaat bisnis.

Hal in disambut baik para pelaku usaha dan perbankan di Indonesia dan China.

Kedua pihak menyambut baik inisiatif Bank Indonesia (BI) dan People's Bank of China (PBC) terkait penerapan kerangka kerja sama LCS.

Baca Juga: Pejabat Bank Indonesia BI Kembangkan Transaksi Elektronik di Lebak

Penerapan LCS memberikan banyak manfaat, seperti berikut ini:

1. Biaya konversi transaksi menjadi lebih efisien,
2. Tersedianya alternatif pembiayaan ekspor/direct investment dalam mata uang lokal,
3. Tersedianya alternatif instrumen hedging dalam mata uang lokal,
4. Diversifikasi eksposur mata uang yang digunakan dalam penyelesaian transaksi.

Kantor Perwakilan BI Beijing mengemukakan hal ini, melului webinar, pada hari Kamis 8 September 2021, dikutip PortalLebak.com dari laman bi.go.id.

Baca Juga: Ini Lima Langkah Pemerintah dan Bank Indonesia Kendalikan Inflasi 2021

Webinar dengan topik “Local Currency Settlement: Benefits & Practices for Business" dihadiri lebih dari 400 peserta dari pelaku dunia usaha dan perbankan yang berdomisili di Indonesia maupun Tiongkok.

Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo, menyatakan kerangka LCS dapat dimanfaatkan secara lebih luas dan aktif bagi pelaku usaha untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Tak hanya itu, Dody mengungkapkan kerja sama LCS terus menunjukkan perkembangan positif dan berpotensi untuk terus ditingkatkan.

Baca Juga: Soal Adzan Versi Remix di Acara KPop 'Street Woman Fighter', Mnet Keluarkan Permintaan Maaf Resmi

Peningkatan dapat dilakukan dari sisi nilai transaksi, frekuensi, maupun jumlah pengguna di Indonesia dan China.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Republlik Rakyat Tiongkok dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, menyampaikan inisiatif LCS dapat meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan China (Tiongkok).

“Saya optimis keterkaitan ekonomi antara Indonesia dengan Tiongkok akan semakin kuat antara lain didukung oleh komitmen kedua negara untuk meningkatkan jalinan hubungan kerja sama ke depan," papar Djauhari.

Baca Juga: Lepas Kontingen Atlet, Wakapolda Banten Harap Banten Masuk 10 Besar di PON 2021

Seiring dengan itu Direktur Treasury dan Internasional Banking Bank Mandiri, Panji Irawan, menilai Bank Mandiri sebagai salah satu Bank yang ditunjuk menjadi Appointed Cross Currency Dealers (ACCD) mengapresiasi langkah BI dan PBC serta siap mendukung penuh pelaksanaan LCS.

Penerapan LCS memiliki potensi yang besar untuk terus didorong, sejalan dengan terus meningkatnya tren transaksi dan direct investment antara Indonesia dan Tiongkok.

Penerapan kerangka kerja sama LCS antara Indonesia dan Tiongkok diharapkan dapat membantu mengurangi tekanan terhadap Rupiah dan mendorong pengembangan pasar mata uang valas non-USD di regional.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Hari Ini 9 September 2021: Al Naik Pitam, Pengintai Diinterogasi 'Kode Keras'

Kerangka kerja sama LCS antara Indonesia dan China meliputi antara lain penggunaan kuotasi nilai tukar secara langsung.

Termasuk dalam transaksi antara mata uang Rupiah dan Yuan, serta relaksasi regulasi khusus agar mendorong penggunaan mata uang lokal.

Sejak tahun 2018 Bank Indonesia menginisiasi kerja sama LCS dengan Malaysia dan Thailand.

Baca Juga: Cara Dapatkan Program Sertifikasi Halal Gratis atau Sehati, Bagi Usaha Mikro dan Kecil atau UMK

Ini untuk mendorong penggunaan mata uang lokal oleh pelaku usaha dalam penyelesaian transaksi perdagangan bilateral kedua negara.

Kemudian di bulan Agustus 2020 kerja sama senada juga telah diterapkan dengan Jepang dan pada tanggal 6 September 2021, kerja sama LCS telah efektif diterapkan dengan China (Tiongkok).

Untuk mendorong penerapannya, BI senantiasa berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait.

Baca Juga: Pemerintah Kota Tangerang Dukung Kebutuhan Perawatan dan Pemulihan Kondisi Kebakaran Lapas

Tujuannya, agar kerja sama LCS banyak digunakan oleh pelaku usaha di Indonesia, difasilitasi oleh bank yang ditunjuk sebagai ACCD.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler