Penurunan Penjualan Mobil Eropa Sepanjang Tahun 2021 Tercatat Paling Buruk Dalam Sejarah

- 23 Desember 2021, 19:56 WIB
Mobil Daihatsu siap ekspor melalui pelabuhan Patimban
Mobil Daihatsu siap ekspor melalui pelabuhan Patimban /Dok ADM/

PORTAL LEBAK - Meski masih dalam pandemi Covid-19 tahun 2021 adalah tahun paling buruk yang dihadapi industri otomotif Eropa dibanding tahun 2020.

Selama lima bulan terakhir berturut-turut industri mobil Eropa mengalami penurunan penjualan akibat dampak dari pandemi Covid-19.

Sepanjang pertengahan tahun 2021 tersebut banyak pabrik mobil kekurangan suplai chip semikonduktor yang dibutuhkan untuk mobil-mobil keluaran terbaru. Hal ini juga menghambat proses produksi mobil sampai kurangnya stok di dealer-dealer mobil Eropa.

Baca Juga: Cerita Ibu Rumah Tangga Mampu Mandiri Secara Ekonomi Sampai Raih Penghargaan Content Creator Terfavorit PRMN

Chip semikonduktor atau sirkuit terintegrasi merupakan komponen penting bagi kendaraan model baru sekarang ini. Mengaktifkan sistem komputerisasi yang ada di dalam mobil.

Dilansir PortalLebak.com dari Hurriyet Daily News, per 17 Desember 2021 penjualan mobil Eropa semakin turun. Tercatat ada 713.346 unit kendaraan terjual, atau sebesar 20,5 persen dibanding data di bulan yang sama di tahun 2020 (YoY).

Jumlah penjualan mobil di Eropa yang tak bergairah tahun ini disebut Asosiasi Produsen Otomotif Eropa (ACEA) sebagai penurunan terburuk dalam sejarah, sejak tahun 1993.

Baca Juga: Otoritas Pajak Denda Influencer Wanita Terkenal Senilai Rp3 Triliun Karena Mengubah Slip Gaji

Meski negara-negara Eropa mencatat aktivitas ekonomi bangkit kembali di tengah pandemi Covid-19 sejak awal 2021, namun penjualan mobil di Eropa mengalami stagnan.

"Dampak dari kekurangan microchip pada output kendaraan menyeret kinerja penjualan Uni Eropa tahun ini ke wilayah negatif meskipun tahun 2020 mencatat rekor terendah," pernyataan ACEA.

Beberapa pasar utama industri mobil alami penurunan dua digit untuk penjualan bulan November 2021, seperti Jerman turun 31,7 persen, Italia dan Polandia turun sekitar 25 persen, Spanyol turun 12,3 persen, Belgia turun 17,1 persen, sementara Prancis turun 3,2 persen.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Ayo Berusaha Dari Desa, Bangkitkan Ekonomi Masyarakat

Diungkap juga catatan lainnya yaitu keuntungan beberapa negara selama Januari-November 2021, diantaranya Italia yang naik 8,6 persen, Spanyol naik 3,8 persen, dan Prancis naik 2,5 persen.

Sementara Jerman membukukan penurunan keuntungan sebesar 8,1 persen dibandingkan tahun 2020.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: Hurriyet Daily News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x