Industri Biskuit Indonesia Masih Tetap Tumbuh di Tahun Mendatang Jika Ikuti Tren Permintaan Dunia

- 9 Februari 2022, 19:07 WIB
Ilustrasi biskuit
Ilustrasi biskuit //Pixabay

PORTAL LEBAK - Industri makanan Indonesia, khususnya biskuit, diyakini masih mampu tumbuh dan berkembang dalam tahun-tahun ke depan.

Ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika yang mengatakan industri biskuit Indonesia akan tumbuh jika merujuk pada permintaan dan tren pertumbuhan pasar global.

"Seiring dengan meningkatnya konsumsi per kapita biskuit nasional dan tren pertumbuhan pasar biskuit dunia, kami meyakini bahwa industri biskuit Indonesia akan terus bertumbuh dan berkembang ke depannya," kata Putu, dikutip PortalLebak.com dari ANTARA, 9 Februari 2022.

Baca Juga: Kemelut AJB Bumiputera 1912: 3 Unsur Pemegang Polis Tolak Hadiri Rapat Hasil Tim Investigasi Pemilihan BPA

Dijelaskan lebih lanjut, menurut data BPS pada 2020, tingkat konsumsi biskuit nasional mencapai 2,28 kilogram per kapita setiap tahun.

Angka tersebut menunjukkan tren pertumbuhan positif sebesar 17 persen dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencapai 1,94 kg per kapita setiap tahun.

Sementara data Agri Exchange menunjukkan bahwa pasar biskuit dunia mengalami pertumbuhan sebesar 4,6 persen per tahun dari 2017 hingga 2021. Pasar biskuit dunia diprediksi bernilai 135 miliar dolar AS pada 2023.

Baca Juga: Kemungkinan Toprak Akan Menjajal Motor Yamaha YZR-M1 Pada Juni atau Agustus Tahun Ini

Untuk data ekspor biskuit Indonesia, disebutkan bahwa nilainya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data BPS tahun 2017 menunjukkan nilai ekspor biskuit sebesar 562 juta dolar AS meningkat di tahun 2021 menjadi 704 juta dolar AS.

Dalam cangkupan subsektor industri makanan dan minuman Indonesia masih mampu tumbuh sebesar 2,54 persen pada 2021, sejalan dengan pertumbuhan PDB nasional sebesar 3,69 persen meski di tengah pandemi Covid-19.

Realisasi investasi sektor industri makanan dan minuman sampai dengan triwulan ketiga 2021 juga mengalami perkembangan sekitar Rp48,5 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 yang mencapai Rp40,36 triliun.

Baca Juga: Bisnis Media Tidak Akan Mati, PT ProMedia Teknologi Indonesia Kolaborasi dengan Media Victory News Network

Putu mengatakan optimisme industri secara nasional juga terlihat melalui Purchasing Managers Index oleh IHS Markit. Industri manufaktur Indonesia dinilai konsisten berada di level ekspansif selama 2021.

Pada Januari, IHS Markit juga mencatat bahwa PMI industri manufaktur Indonesia berada di posisi 53,7 atau meningkat dari 53,5 pada bulan sebelumnya.

"Berdasarkan data tersebut kita harus optimis melihat perkembangan industri manufaktur yang akan terus membaik pada masa yang akan datang," tuturnya.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x