Pemerintah Indonesia Harus Secepatnya Menyusun Preferential Trade Agreement atau PTA di Level Internasional

- 29 Januari 2024, 21:09 WIB
Pakar Hukum Bisnis dan Perdagangan Internasional, Prof. Dr Ariawan Gunadi
Pakar Hukum Bisnis dan Perdagangan Internasional, Prof. Dr Ariawan Gunadi /Foto: Handout/Istimewa./

“Kunjungan Presiden Hassan menunjukkan tekad kedua negara demi menghadapi tantangan bersama dan mendorong pertumbuhan yang saling menguntungkan. Tujuannya untuk menciptakan kemitraan yang makin kuat dan kokoh di masa depan baik bagi Indonesia dan Tanzania,” papar Ariawan, yang juga Profesor termuda alumni Universitas Indonesia.

Kedua negara, menurut Ariawan harus secepatnya menyusun preferential trade agreement (PTA) di tahun ini. Supaya menciptakan lingkungan perdagangan lebih efisien, merangsang pertumbuhan ekonomi, bahkan mampu memperkuat hubungan bilateral di bidang perdagangan secara menyeluruh antara kedua negara.

Baca Juga: Pertemuan di Paris Lahirkan Proposal Baru Demi Hentikan Agresi Militer Israel di Jalur Gaza

Sebagai Guru Besar Universitas Tarumanagara Prof. Ariawan mencotohkan peningkatan kerja sama di sektor minyak dan gas (migas) lewat pengelolaan Blok Gas Mnazi Bay oleh Pertamina, di Mnazy Bay.

Ada juga pemberian pelatihan kepada pegawai Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC), yang tak lain adalah bentuk trade agreement yang sangat konkret antara Indonesia dan Tanzania.

"Indonesia dan Tanzania, kedepannya juga harus merealisasikan kerjasama di bidang hulu dan hilir migas, termasuk peluang investasi hilir dalam stasiun CNG dan pasokan Mini LNG dengan Medco Energi. Termasuk di dalamnya, rencana investasi Sinka Sinye Agrotama (SSA) di bidang pupuk," ucapnya.

Baca Juga: Netizen KPop Heboh, Lisa BLACKPINK dan Rihanna Wujudkan Mimpi Lewat Satu Foto

"Selain itu, demi melindungi investasi yang dijalankan oleh kedua negara, maka saya menilai kedua negara perlu untuk secepanya membuat bilateral investment treaty (BIT)," pungkas Prof. Ariawan.

Kerjasama Indonesia Tanzania

Digelarnya pertemuan bilateral Presiden Jokowi bersama Presiden Republik Tanzania, Samia Suluhu Hassan, kedua negara akan saling dukung lewat serangkaian inisiatif. Beberapa di antaranya, komitmen restorasi dan mendorong kinerja Farmer’s Agriculture and Rural Training Center (FARTC) di Morogorodan.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x