PORTAL LEBAK - Badan Nasional Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) berbagi praktik baik tentang keluarga berencana (KB) dan kesehatan reproduksi kepada dunia internasional.
Hal ini terlaksana pada Pertemuan Tahunan ke-2 Dewan Pengurus Kemitraan Kependudukan dan Pembangunan (PPD) serta konferensi antar-kementerian internasional, tentang Kerja Sama Segitiga Selatan-Selatan dalam Kependudukan dan Pembangunan, yang digelar di Zimbabwe.
Pasalnya, suksesnya program KB mendorong perubahan positif dalam demografi Indonesia, terkhususnya penurunan angka kelahiran nasional yang signifikan dan ditandai penurunan TFR (totalfertility rate) jadi 2,1 anak per wanita.
Baca Juga: Provinsi Banten Gratiskan Penghapusan BBN-KB, Mulai 1 Februari 2021
Apalagi, Indonesia sudah menyatukan faktor demografi dalam strategi ekonomi dan pembangunan, percepat pertumbuhan berkelanjutan, kurangi kemiskinan, membantu mencapai tujuan demografi dan meningkatkan kualitas hidup.
Melalui keterangan tertulis yang diterima PortalLebak.com dari humas BKKBN, Kepala BKBN Dr. (H.C.) Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) diwakili Deputi Advokasi, Mobilisasi dan Informasi (Adpin) BKKBN, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, mengungkapkan hal tersebut di atas, Selasa 10 Oktober 2023, waktu Zimbabwe.
Seperti diketahui, Konferensi internasional antar kementerian soal kerja sama selatan-selatan dan kerja sama segitiga di bidang kependudukan dan pembangunan:
Konsultasi tingkat tinggi menjelang ICPD30 akan diadakan pada tanggal 8 hingga 11 Oktober 2023 di Elephant Hills Hotel and Resort, Air Terjun Victoria, Zimbabwe.
Baca Juga: Gerakan Kembali ke Meja Makan, Kepala BKKBN: Eratkan Tali Kekeluargaan dan Cegah Stunting
Komitmen Berkelanjutan Kependudukan