Prakarya Meledak Tewaskan 30 Militan Taliban di Afganistan Saat Kelas Pembuatan Bom

17 Februari 2021, 10:36 WIB
Anggota Taliban /Foto: Getty Images/

PORTAL LEBAK - Setidaknya ada 30 militan Taliban tewas di Afganistan setelah mereka tak sengaja meledakkan bom yang mereka buat di kelas pembuatan bom.

Ledakan itu terjadi pada Sabtu pagi di sebuah masjid di desa Qultaq di distrik Dowlatabad di provinsi Balkh. Korban tewas termasuk 6 warga negara asing dari luar Afganistan.

Berdasarkan rilis dari Korps Shaheen ke-209 Angkatan Darat Afghanistan, yang dikutip PortalLebak.com dari NZME, anggota Taliban tewas ketika ikut kelas menambah kapasitas bahan peledak (IED) yang mereka pelajari meledak di dalam masjid.

Baca Juga: Ikatan Cinta Edisi Rabu 17 Februari 2021, Al Telusuri Jejak, Apakah Pembunuh Roy Terungkap?

Baca Juga: 35 Ribu Pengungsi Korban Banjir di Subang dan Karawang Terima Ribuan Kotak Oranye

Jenazah keenam warga negara asing tersebut tidak dapat diidentifikasi karena tingkat kerusakan yang disebabkan ledakan berdaya ledak tinggi. Mereka merupakan pengajar yang ahli di bidang pembuatan bahan peledak berdaya ledak tinggi.

Kekerasan di Afganistan terus berlanjut sementara pembicaraan damai antara Taliban dan perwakilan pemerintah yang telah berlangsung di Qatar selama berbulan-bulan kini terhenti.

Afiliasi kelompok Negara Islam di Afganistan telah mengklaim bertanggung jawab atas beberapa serangan pemboman di Afganistan, pembunuhan, dan kekerang di medan perang.

Baca Juga: Viral Sebuah Truk Bermuatan Berlebih Terguling di Jalan Industri yang Rusak Parah, Sopir Luka dan Kaget

Baca Juga: Seorang Ulama Perempuan Berumur 65 Tahun Ditangkap Intelijen Arab Saudi Karena Mengajar Alquran di Rumahnya

Tetapi banyak juga yang tidak diklaim, dengan pemerintah yang menyalahkan Taliban. Para pemberontak membantah bertanggung jawab atas sebagian besar serangan itu.

Juru bicara Gubernur provinsi Ghazni timur, Wahidullah Jumazada, mengatakan serangan udara yang diserukan selama pertempuran dengan Taliban menewaskan sedikitnya 22 pemberontak, termasuk pejuang asing dalam kelompok itu.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: NZ Herald

Tags

Terkini

Terpopuler