Rusia: 89 Tentara Tewas dalam Serangan di Awal Tahun Baru, Kremlin Salahkan Penggunaan Ponsel oleh Personelnya

4 Januari 2023, 09:00 WIB
Pekerja memindahkan puing-puing bangunan yang hancur, konon sekolah kejuruan yang digunakan sebagai akomodasi sementara untuk tentara Rusia, 63 di antaranya tewas dalam serangan rudal Ukraina, seperti yang dinyatakan sehari sebelumnya oleh Kementerian Pertahanan Rusia. /Foto: ALEXANDER ERMOCHENKO/REUTERS/

"Faktor penggunaan telepon seluler memungkinkan musuh untuk melacak dan menentukan koordinat lokasi tentara dalam serangan rudal,"

PORTAL LEBAK - Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada hari Rabu, 4 Januari 2023, bahwa 89 prajurit tewas dalam serangan Ukraina di Makiivka di bagian wilayah Donetsk yang dikuasai Moskow.

Kemenhan Rusiah menambahkan alasan utama serangan itu adalah penggunaan ponsel yang dilakukna secara diam-diam oleh anggota pasukannya.

"Sudah jelas bahwa alasan utama dari apa yang terjadi adalah pengaktifan dan penggunaan ponsel besar-besaran oleh tentara yang dilarang di zona jangkauan senjata musuh," kata kementerian Rusia dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Vladimir Putin Gelegarkan Pidato Tahun Baru dan Serukan Ikut Berperang Kepada Warga Rusia di Ukraina

"Faktor penggunaan telepon seluler memungkinkan musuh untuk melacak dan menentukan koordinat lokasi tentara dalam serangan rudal," ungkapnya.

Penyerangan yang terjadi tepat setelah tengah malam, pada Hari pergantian Tahun Baru di sebuah sekolah yang diubah menjadi markas militer, di Makiivka.

Hal ini telah memicu kemarahan di kalangan nasionalis Rusia dan beberapa anggota parlemen, mempertanyakan strategi militer yang digunakan di sana.

Baca Juga: Rusia Tembakkan Rentetan Rudal, Ukraina Mengutuk Dan Sebut 'Barbarisme Tidak Masuk Akal'

Seperti dikutip PortalLebak.com dari Reuters, pemerintah Rusia sebelumnya mengatakan 63 tentaranya tewas.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan empat roket dari peluncur HIMARS buatan AS menghantam gedung, "dari ledakan hulu ledak roket HIMARS, langit-langit gedung runtuh."

Kementerian menambahkan dalam pernyataannya di aplikasi perpesanan Telegram bahwa sebuah komisi sedang menyelidiki keadaan serangan itu.

Baca Juga: Perusahaan Kereta Api Indonesia KAI Dapat Tambahan Modal $200 juta Untuk Proyek yang Didukung China

Kementerian tersebut juga menyarankan bahwa sebagai balasannya, pihaknya meluncurkan serangan udara yang diluncurkan pada "konsentrasi perangkat keras" di dekat stasiun kereta api Druzhkivka di Donetsk.

Serangan ini menewaskan hingga 200 personel Ukraina, dan menghancurkan empat peluncur HIMARS dan lebih dari 800 roket.

Sejauh ini, Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.

Baca Juga: Pembalap dan Bintang YouTube Ken Block Meninggal dalam Kecelakaan Mobil Salju

Kyrylo Tymoshenko, seorang pembantu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, mengatakan pada hari Selasa bahwa dua orang terluka dalam serangan di Druzhkivka, yang menghancurkan arena hoki es.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler