Amerika Serikat AS Siapkan Paket Senjata Jarak Jauh, Bantu Ukraina Lawan Rusia

1 Februari 2023, 09:30 WIB
Rudal anti-tank Javeline ditampilkan di jalur perakitan saat Presiden AS Joe Biden mengunjungi pabrik senjata Lockheed Martin di Troy, Alabama, AS, 3 Mei 2022. /Foto: REUTERS/Jonathan Ernst/

 

PORTAL LEBAK - Pemerintah Amerika Serikat (AS) siapkan bantuan militer senilai lebih dari $2 miliar atau Rp 30 triliun untuk Ukraina.

Bantuan itu diperkirakan mencakup rudal jarak jauh untuk pertama kalinya serta amunisi dan senjata lainnya.

Keputusan ini diungkapkan dua pejabat AS menjelaskan masalah tersebut kepada Reuters yang dilansir PortalLebak.com, pada Selasa, 31 Januari 2023.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Tolak Pengiriman Pesawat Tempur F-16 untuk Ukraina, Karena Rusia Tingkatkan Serangan

Bantuan senjata diharapkan akan diumumkan paling cepat minggu ini, kata para pejabat tersebut kepada Reuters.

Itu juga diharapkan mencakup peralatan pendukung untuk sistem pertahanan udara Patriot, amunisi berpemandu presisi dan senjata anti-tank Javelin.

Salah satu pejabat mengatakan sebagian dari paket itu, yang diperkirakan bernilai $1,725 miliar, akan berasal dari dana yang dikenal sebagai Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI).

Baca Juga: Jerman dan Amerika Serikat AS Kirim Tank Tempur ke Ukraina, Rusia Kecam Keputusan Tersebut

Bantuan dari Industri Senjata Swasta

Ini memungkinkan pemerintahan Presiden Joe Biden mendapatkan senjata dari industri, bukan dari senjata AS yang ada.

Dana USAI akan digunakan untuk pembelian senjata baru, Ground Launched Small Diameter Bomb (GLSDB) buatan Boeing Co, yang memiliki jangkauan 150 km.

Amerika Serikat telah menolak permintaan Ukraina untuk suplai rudal ATACMS dengan jangkauan 297 km.

Baca Juga: Rusia Serang Rudal Lewat Drone di Ukraina Setelah Kyiv Deal Tank Dengan Negara Barat, 11 Warga Tewas

Kisaran yang lebih jauh dari bom luncur GLSDB dapat memungkinkan Ukraina mencapai target yang berada di luar jangkauan.

Sementara AS membantu Ukraina terus menekan serangan baliknya dengan mengganggu Rusia lebih jauh di belakang garisnya.

Reuters pertama kali melaporkan proposal Boeing untuk mengirim GLSDB ke Ukraina pada November 2022.

Baca Juga: Newcastle United Kalahkan Southampton dan Mencapai final Piala Liga

Pada saat itu diharapkan GLSDB bisa berada di Ukraina pada musim semi. GLSDB dibuat bersama oleh SAAB AB dan Boeing.

Senjata ini menggabungkan Bom Diameter Kecil (SDB) GBU-39 dengan motor roket M26, yang keduanya umum di inventaris AS.

GLSDB dipandu GPS, dapat mengalahkan beberapa gangguan elektronik, dapat digunakan dalam segala kondisi cuaca, dan dapat digunakan melawan kendaraan lapis baja, menurut situs web SAAB.

Baca Juga: Soekarno Terima Penghargaan dari Nahdlatul Ulama, Megawati Soekarnoputri: Anggota NU Adalah Para Pejuang

GBU-39 - yang akan berfungsi sebagai hulu ledak GLSDB - memiliki sayap lipat kecil yang memungkinkannya meluncur lebih dari 100 km.

Apalagi jika senjata ini dijatuhkan dari pesawat dan mengenai target berdiameter sekecil 3 kaki (1 meter).

Dana USAI juga akan digunakan untuk membayar lebih banyak komponen pertahanan udara HAWK, sistem kontra drone, kontra artileri dan radar pengawasan udara.

Baca Juga: Uji Materi UU Perkawinan Tentang Pernikahan Beda Agama Ditolak Mahkamak Kontitusi MK, Ini Amar Putusannya

Termasuk peralatan komunikasi, drone PUMA, dan suku cadang untuk sistem utama seperti Patriot dan Bradley, kata salah satu pejabat.

Ada juga sejumlah besar peralatan medis untuk melengkapi tiga rumah sakit lapangan yang disumbangkan oleh sekutu lain, tambah pejabat itu.

Gedung Putih menolak berkomentar

Selain dana USAI, bantuan senilai lebih dari $400 juta diharapkan berasal dari dana Otoritas Penarikan Presiden.

Baca Juga: Kapal Riset Italia Klaim Rekor Perjalanan jauh ke Antartika

Sikap ini memungkinkan presiden untuk mengambil dari saham AS saat ini dalam keadaan darurat.

Bantuan itu diharapkan mencakup kendaraan pelindung penyergapan yang tahan ranjau (MRAP), sistem roket peluncuran ganda yang dipandu (GMLRS), dan amunisi.

Pemerintah AS telah mengirimkan bantuan keamanan senilai sekitar $27,2 miliar ke Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari 2022.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler