Jutaan Warga India Mendesak Minta Divaksin Covid-19, Setelah Kematian Lewati 200.000

- 29 April 2021, 12:07 WIB
Suami dari Nanduba Chavda mengatur masker oksigen untuk istrinya, saat mereka berada di mobil sebelum masuk ke rumah sakit Covid-19. Menandakan penyebaran massal Covid-19 terus terjadi di India, termasuk di Ahmedabad, India, (28/04/2021).
Suami dari Nanduba Chavda mengatur masker oksigen untuk istrinya, saat mereka berada di mobil sebelum masuk ke rumah sakit Covid-19. Menandakan penyebaran massal Covid-19 terus terjadi di India, termasuk di Ahmedabad, India, (28/04/2021). /Foto: REUTERS/AMIT DAVE/

Keluarga pasien Covid-19 menyiapkan prosesi kremasi terhadap para pasien Covid-19 yang meninggal di kota New Delhi, India, (28/04/2021).
Keluarga pasien Covid-19 menyiapkan prosesi kremasi terhadap para pasien Covid-19 yang meninggal di kota New Delhi, India, (28/04/2021).

Negara bagian Delhi melaporkan satu kematian akibat Covid-19 setiap empat menit dan ambulans telah membawa jenazah korban Covid-19 ke fasilitas krematorium darurat di taman dan tempat parkir, tempat mayat dibakar di deretan tumpukan kayu pemakaman.

Rumah sakit Genesis di pinggiran Delhi, Gurgaon, mengatakan kepada keluarga untuk membawa pasien pergi karena persediaan oksigen penyelamat hidup menipis dengan cepat, kata satu keluarga.

Baca Juga: Robot Penambang Terdampar 4 km di Dasar Samudra Pasifik, Dalam Uji Coba Penambangan Laut Dalam

"Rumah sakit sedang berusaha mendapatkan oksigen segar tetapi kami diberitahu bahwa kami harus membuat pengaturan alternatif," kata Anjali Cerejo, yang ayahnya telah dirawat tetapi sekarang harus mencoba mencari tempat tidur lain di tempat lain.

Di luar rumah sakit, orang-orang berbaris di troli, dan di dalam mobil dan becak, dengan orang-orang tersayang mereka, memegang tabung oksigen saat mereka menunggu tempat tidur di dalam.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan dalam pembaruan epidemiologi mingguannya, bahwa India menyumbang 38 persen dari 5,7 juta kasus, yang dilaporkan di seluruh dunia minggu lalu.

Baca Juga: Boeing Hentikan Pengiriman 737 MAX Karena Masalah Kelistrikan

Pemodelan awal menunjukkan bahwa varian B.1.617 dari virus yang terdeteksi di India memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi, daripada varian lain di negara itu, menunjukkan peningkatan penularan, katanya.

Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal mengatakan orang-orang jatuh sakit lebih parah dan lebih lama dalam gelombang kedua, menambah tekanan pada sistem kesehatan.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah