Infeksi Covid-19 India Melewati 25 juta, Topan Menghambat Respons Pengobatan Bagi Warga

- 19 Mei 2021, 05:00 WIB
Dokumentasi foto menunjukkan petugas kesehatan India membawa perempuan ke mobil ambulan untuk perawatan Covid-19 di Mumbai, India, (04/05/2021).
Dokumentasi foto menunjukkan petugas kesehatan India membawa perempuan ke mobil ambulan untuk perawatan Covid-19 di Mumbai, India, (04/05/2021). /Foto: REUTERS/NIHARIKA KULKARNI/

PORTAL LEBAK - Total Infeksi Covid-19 India melewati 25 juta pada hari Selasa, 18 Mei 2021, disebabkan topan (badai-Red) yang kuat mempersulit krisis kesehatan di negara bagian barat India, di Gujarat dan Maharashtra.

Padahal, kawasan tersebut termasuk daerah yang tingkat infeksi Covid-19 India yang paling para oleh gelombang kedua pandemi virus korona.

Tes Covid-19 yang diberikan kepada 200.000 orang menderita inveksi Covid-19 India, telah dievakuasi dari distrik pesisir Gujarat.

Baca Juga: Penyekatan Arus Balik Lebaran 2021, Ini Sikap Kang Mus Saat Diperiksa

Tindakan ini dilakkan, sebelum topan melanda Senin malam dan upaya terus dilakukan untuk mencoba membatasi penyebaran infeksi Covid-19.

"Masker telah dikirim kepada para pasien, agar mereka dipindahkan ke rumah penampungan," ujar Sandip Sagale, seorang pejabat tinggi di Ahmedabad, kota utama di Gujarat.

"Upaya juga dilakukan untuk menjaga jarak sosial," tambahnya.

Baca Juga: Lagi KKB Papua Sebar Berita Hoax Tentang Serangan Rudal, Ini Penjelasan Lengkap TNI!

Total penghitungnan kasus virus korona di India mencapai 25,23 juta pasien. Data kementerian kesehatan India menunjukkan, terjadi 263.533 infeksi baru selama 24 jam terakhir.

Sedangkan angka kematian naik menembus rekor 4.329 dalam sehari. Sehingga total angka resmi korban tewas akibat infeksi Covid-19 India mencapai 278.719 orang.

Pemerintah India, seperti PortalLebak.com kutip dari Reuters mengatakan, sekitar 98 persen dari 1,3 miliar penduduk India tetap rentan terhadap infeksi virus korona.

Baca Juga: Guru TK Punya Utang Rp40 Juta di 24 Perusahaan Pinjol, Debt Collector Tagih Dengan Cara Melanggar Hukum

Selain India, di dunia ini hanya Amerika Serikat yang memiliki lebih banyak kasus, atau jumlah kematian satu hari yang lebih buruk, saat itu Amerika kehilangan 5.444 orang pada 12 Februari 2021.

Tetapi sementara epidemi di sana memuncak beberapa bulan lalu, tidak ada kepastian bahwa infeksi India telah terjadi.

Meskipun penghitungan resmi menunjukkan infeksi baru mereda, ada kekhawatiran bahwa varian B.1.617 baru yang sangat menular, pertama kali ditemukan di India.

Baca Juga: Bamsoet Kutuk Keras Agresi Israel ke Palestina Disampaikan ke Majelis Agung Turki

Varian baru virus korona itu diduga tidak terkendali dan masih banyak kasus tidak dilaporkan karena kurangnya tes Covid-19 di India.

Gujarat, merupakan negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi, telah mengalami peningkatan infeksi sebesar 30 persen sejak 2 Mei 2021.

Sementara jumlah total vaksinasi yang diberikan minggu lalu hanya 1,1 juta - setengah dari total bulan sebelumnya.

Baca Juga: Walau Telat, THR Non ASN Provinsi Banten Dipastikan Cair Minggu Ini!

Badai, yang telah menewaskan sedikitnya 19 orang dan menyebabkan kerusakan luas, telah memperburuk upaya untuk mengatasi pandemi di Gujarat.

Apalagi, dengan penangguhan vaksinasi dan fasilitas rumah sakit yang menunggu generator cadangan untuk menjaga listrik tetap menyala dan kebutuhan pasokan oksigen tambahan.

Vaksinasi kemungkinan akan tetap ditangguhkan setidaknya hingga Rabu, ungkap seorang pejabat kesehatan pemerintah India.

Baca Juga: Menteri Pertanian Kunjungi Kapolri Bahas Bahas Swasembada Beras Hingga Pendistribusian Pupuk Subsidi

Tetapi Aayush Oak, seorang pejabat tinggi di Amreli, distrik yang paling parah dilanda topan, mengatakan bahwa persiapan telah dilakukan.

"Kami telah memindahkan pasien Covid-19 dari daerah yang lebih dekat ke pantai ke rumah sakit di tempat lain tiga hari lalu dan tidak perlu memindahkan satu pasien pun lagi. Tidak ada gangguan pasokan oksigen ke rumah sakit mana pun," kata Oak.

Sunaina Tomar, sekretaris energi di negara bagian Gujarat, mengatakan 81 rumah sakit yang ditujukan untuk pasien virus corona menghadapi gangguan pasokan listrik, bersama dengan 16 rumah sakit lain, dan 19 pabrik pengisian oksigen.

Baca Juga: Penyelesaian Restorative Justice Sebanyak 1.864 Kasus di 100 Hari Kerja Kapolri

"Sementara pasokan aliran listrik diperbaiki ke 29 rumah sakit Covid, 12 rumah sakit lain, dan enam unit oksigen, dan pekerjaan untuk memulihkan pasokan sedang berlangsung di tempat lain," katanya dalam sebuah pernyataan.

Sekretaris kesehatan Gujarat Jayanti Ravi mengatakan tim sedang bekerja untuk memastikan bahwa jalan tetap bersih untuk kebutuhan medis darurat meskipun ada kerusakan yang disebabkan oleh topan tersebut.

Di negara bagian tetangga Maharashtra, yang tersapu oleh topan pada hari Senin, 1.000 kematian akibat virus corona dilaporkan dalam semalam - jumlah korban terburuk secara nasional.

Baca Juga: Tokopedia dan Gojek Umumkan Pembentukan GoTo, Alibaba Percaya Kepada William Tanuwijaya

Data pemerintah India menunjukkan, tingkat infeksi virus korona di sana melonjak 15 persen dalam dua minggu terakhir.

Berdasarkan data portal Co-WIN pemerintah India, menunjukkan laju vaksinasi di Maharashtra turun 30 persen sejak capai puncaknya pada awal April 2021.

Sejak 1 April 2021, 269 dokter di seluruh negeri India telah meninggal karena Covid-19, 78 di antaranya di negara bagian Bihar yang sebagian besar berada di pedesaan, kata Asosiasi Medis India.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah